‘Fatwa’ Tiga Ulama Pro Rezim Saudi Terkait Pembunuhan Khasshogi

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2017-03-13 02:42:51Z | | Lÿÿÿÿ

Eramuslim.com – Sejak kasus dugaan terbunuhnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi mencuat pada 2 Oktober lalu, respons publik cukup beragam, baik dari dalam atau luar negeri. Ada kubu yang pro dan ada pula yang kontra terhadap dugaan keterlibatan keluarga kerajaaan dalam insiden ini.

Dari kubu mereka yang pro, dukungan terhadap rezim Salman, tak hanya muncul dari otoritas sejumlah negara teluk seperti Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, tetapi juga dukungan bermunculan dari kalangan ulama Saudi sendiri.

Melalui sejumlah ‘fatwa’ personal, mereka menyatakan dukungan terhadap setiap langkah yang diambil oleh otoritas kerajaan. Namun, sikap para ulama pendukung rezim Salman itu memunculkan tanda tanya di tenga-tengah politik pencekalan yang ditempuh rezim Salman itu sendiri terhadap ulama-ulama yang berseberangan.

Redaksi Republika.co.id, mengutip Aljazeera, memaparkan beberapa tokoh ulama, pendakwah, dan cendekiawan Saudi yang menyatakan dukungan terang-terangan mereka terhadap rezim Salman, terkait kasus Khashoggi. Berikut ini pemaparannya:

Imam dan Khatib Masjid al-Haram Syekh Abdurrahman as-Sudais

Imam dan Khatib Masjid al-Haram, Makkah, Syekh Abdurrahman as-Sudais menegaskan upaya melemahkan Arab Saudi menyakiti perasaan miliaran Muslim di dunia.

Hal ini, menurut dia, karena bagaimanapun Saudi adalah kiblat, tempat beribadah, tujuan risalah, dan penyejuk hati bagi umat Islam. Tuduhan, isu, dan serangan media yang massif tak akan sedikitpun menggeser Saudi kokoh pada prinsip dan keteguhan.

Menurut dia, Sikap ini disandarkan pada keyakinan terhadap Allah SWT, kebijaksanaan para pemimpinnnya, dan kekompakan para putra bangsa. Beragam unsure inilah yang akan menjamin Saudi mampu menghadapi tuduhan miring dan konspirasi gagal. “Sejarah membuktikan itu,” kata dia.

Di sinilah, kata dia, telah ditakdirkan bagaimana perasaan dan sikap yang lurus, rasionalitas, kebijaksanaan yang penting bagi manusia dan membela kebenaran.

“Serta tetap berpegang teguh pada fakta lalu menghindari asumsi-asumi, tegas pada sikap bukan sekadar isu dan tuduhan,” kata dia dalam khutbah yang disampaikan saat Shalat Jumat di Masjid al-Haram, Jumat (19/10), sepereti dilansir Alarabiya, Sabtu (20/10).