Gaddafi Tawarkan Diri Jadi "Wasit" Pertikaian Mesir-Aljazair

Buntut pertikaian gara-gara bola antara Mesir dan Aljazair sewaktu pertandingan kualifikasi untuk merebut tiket menuju piala dunia 2010 di Afrika Selatan telah membuat pemimpin Libya yang juga ketua dari Uni Afrika harus turun tangan.

Pada hari Selasa kemarin (24/11) Muammar Gaddafi telah menawarkan jasanya untuk menjadi "wasit" dalam perselisihan antara kedua negara yang merupakan bagian dari Uni Afrika tersebut.

"Sebagai ketua Uni Afrika, dan sebagai pengawal Revolusi (Gaddafi) akan bekerja untuk menjembatani adanya jurang yang telah terbuka antara Mesir dan Aljazair," seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi Libya JANA.

Kantor berita itu juga mengatakan bahwa Gaddafi telah sepakat untuk memainkan peran penengah setelah adanya permintaan dari kepala Liga Arab Amr Moussa, yang Moussa sendiri adalah warga Mesir, JANA menambahkan.

Badan sepakbola dunia FIFA telah mengumumkan bahwa mereka telah membuka proses disipliner terhadap Mesir atas kekerasan terhadap supporter Aljazair sebelum mereka menutup putaran babak kualifikasi pada tanggal 12 November yang lalu.

Namun hal itu tidak mencegah pertikaian diplomatik antara Mesir dan Aljazair, karena Mesir merasa para pemain dan supporter mereka pun di"serang" oleh supporter Aljazair sewaktu babak playoff yang berlangsung di Sudan yang dimenangkan oleh Aljazair.

Khartum sebagaimana aljazair juga mengajukan keluhan terhadap pertandingan di Sudan. Sudan menegaskan bahwa supporter Mesir hanya beberapa yang sedikit terluka, dan mereka pun menolak kasus Mesir.(fq/aby)