Gedung Putih: Tidak Ada Permintaan Maaf atas Pembunuhan Bin Ladin di Pakistan

Pemerintahan Obama mengatakan tidak akan meminta maaf karena telah memasuki wilayah Pakistan untuk menyerang kompleks pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin.

Sekretaris pers Gedung Putih Jay Carney mengatakan pada hari Senin kemarin (9/5) bahwa Presiden AS Barack Obama yakin bahwa ia berhak dan harus, untuk memulai serangan," sembari menekankan, "Kami tidak akan meminta maaf tentang hal ini," lapor AFP.

Carney mencatat bahwa Presiden Obama mengatakan dalam kampanye presidennya bahwa "jika ada kesempatan Usamah bin Ladin akan dibawa ke pengadilan, dan dia ada di tanah Pakistan, dan ini adalah satu-satunya cara yang kita bisa lakukan … bin Ladin akan mengambil kesempatan dan melakukannya lagi, dan ia melakukannya. "

"Usamah adalah musuh nomor satu bagi AS karena telah menewaskan banyak orang, termasuk warga sipil tak berdosa. Jadi tidak ada permintaan maaf," kata Carney.

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani, dalam pidato untuk Parlemen di Islamabad pada hari Senin kemarin, mengatakan bahwa badan Intelijen Pakistan memberikan arahan yang akhirnya membantu menemukan bin Ladin, menambahkan, "Dugaan keterlibatan atau ketidakmampuan Pakistan adalah sesuatu yang tidak masuk akal."

Gilani mengeluh tentang serangan pekan lalu, mengatakan Pakistan berhak untuk membalas dengan kekuatan penuh.

Keratakan antara AS dan Pakistan semakin perdalam, sementara Washington masih membutuhkan kerjasama dari Islamabad untuk mendapatkan akses ke janda dari bin Ladin yang berada dalam tahanan Pakistan.(fq/prtv)