George Galloway Bertemu Haniyah

Anggota parlemen Inggris, yang memimpin rombongan konvoi ‘Viva Palestina’ dari Inggris, George Galloway, bertemu dengan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, di sebuah tempat yang dirahasiakan. Haniyah yang luput dari agresi militer Israel itu, akhir Desember lalu, bertemu dengan tokoh Inggris di kantornya Rabu, kemarin.

Dalam pertemuan itu, Haniyah menghadiahkan sebuah paspor Palestina sebagai ‘hadiah’ bagi Galloway. Penyerahan paspor itu diabadikan dalam sebuah poto ditempat yang dirahasiakan. Artinya, Galloway menjadi warga negara kehormatan Palestina.

Galloway berhasi memasuki Gaza, Selasa, dan memimpin sebuah delegasi dari Inggris, yang berjumlah besar (500 tokoh), yang melakukan iring-iringan (konvoi) sejak dari Inggris, kemudian mengarungi gurun pasir, yang panjangnya mencapai 12.000 kilometer, mulai dari Perancis, Spanyol, dan masuk Marokko, Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mesir. Dalam kesempatan itu, Galloway menyerahkan bantuan kemanusiaan, sebesar $ 1.1 juta dolar untuk rakyat Gaza. Tentu, yang menarik dalam rombongan itu, terdapat seorang tokoh, Lauren Booth, yang menjadi ipar mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang menjadi utusan khusus PBB untuk Palestina.

Senin, rombongan yang telah menempuh perjalanan yang panjang itu, masuk kota perbatasan Rafah, dan Galloway, yang memimpin rombongan itu, langsung mencium tanah (sujud). ‘Viva Palestina’, yang membawa bahan bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, dan sejumlah keperluan lainnya, sempat mendapat kesulitan dari fihak keamanan Mesir. Galloway yang memimpin 300 delegasi dari Inggris, dan 200 dari Libya itu, berhasil masuk Gaza, yang menjadi tokoh Erupa yang pertama masuk Gaza dengan rumbongannya.

Menteri Sosial Palestina, Ahmed Khurd, dari Hamas, menyatakan terima kasihnya kepada Galloway, dan menjuluki Galloway sebagai ‘pahlawan’. Galloway sendiri merasa sangat emosional dapat sampai ke Gaza, sesudah wilayah itu dibombardir Israel, selama 23 hari, tanpa henti. (m/jp)