Putra mantan pemimpin Pakistan Benazir Bhutto yang tewas dibunuh, dengan keras mengutuk orang-orang yang telah memuji pembunuhan seorang gubernur provinsi yang menentang undang-undang penghujatan.
Bilawal Bhutto Zardari mengatakan Senin kemarin (10/1) di Komisi Tinggi Pakistan di London bahwa orang yang telah menyuarakan dukungan bagi pembunuh gubernur provinsi Punjab Salman Taseer adalah "penghujat yang nyata."
"Karena Anda, pesan Islam terdistorsi di mata dunia," kata Bhutto Zardari, yang ayahnya adalah Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.
"Mereka yang menyerang agama saya, terutama mereka yang merusak pesan perdamaian, Anda adalah apa yang saya sebut sebagai penghujat yang nyata dan Anda akan kalah," lanjutnya.
"Ini akan menjadi jihad kami."
Bhutto Zardari lebih lanjut berjanji untuk membela orang-orang Kristen dan minoritas lainnya di negeri ini.
"Kami akan membela anda. Bagi mereka yang ingin menyakiti Anda untuk kejahatan yang Anda tidak melakukannya, mereka harus melalui saya dulu," katanya.
Berbicara pada sebuah pertemuan Senin malam, Bhutto Zardari membandingkan pembunuhan Taseer dengan ibunya tiga tahun lalu, mengatakan mereka berdua mati membela pesan sebenarnya dari Islam.
"Ibuku memeluk syahid ketika mempertahankan iman kami. Dia menjadi syahidah melakukan jihad melawan orang-orang yang telah membajak agama kami," kata Bhutto.
"Pada tanggal 4 Januari Syahid Salman Taseer dibunuh karena ia juga menolak untuk dibungkam. Dia juga dibunuh untuk membela agama kami.
"Dia meninggal membela pesan Islam." (fq/afp)