Mantan hakim Afrika Selatan Richard Goldstone mengatakan hari Selasa kemarin (5/4) bahwa dia tidak berencana untuk membatalkan laporan kritis PBB terkait tentang serangan brutal Israel pada 2008-2009 di Jalur Gaza dan menegaskan bahwa klaim yang bertentangan dengan Menteri Dalam Negeri Israel Eli Yishai adalah palsu.
Laporan 2009 Goldstone awalnya menyimpulkan bahwa baik Israel dan Hamas telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan yang potensial melakukan kejahatan kemanusiaan selama tiga minggu aksi pertempuran. Temuan Goldstone menyatakan bahwa pasukan Israel telah sengaja menembaki penduduk sipil Palestina sehingga memicu kemarahan di Israel dan kampanye penentangan pribadi terhadap Goldstone, yang juga orang Yahudi.
Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press, Goldstone mengatakan bahwa Yishai telah memanggilnya pada hari Senin lalu untuk mengucapkan terima kasih atas sepotong pernyataannya yang diterbitkan Jumat lalu di Washington Post di mana mantan hakim itu menulis bahwa informasi terbaru yang ia terima menjadi dirinya semakin terbuka dan dia sedang memikirkan kembali kesimpulan laporannya tersebut.
Goldstone mengatakan, bagaimanapun, bahwa ia tidak pernah membahas laporan dengan Yishai dalam percakapan telepon. Para pemimpin Israel telah meminta agar laporan Goldstone ditarik sejak diterbitkan pada tahun 2009.
"Sama sekali tidak ada diskusi tentang laporan Goldstone untuk ditarik," kata ahli hukum tersebut dalam sebuah wawancara telepon dari Stanford University di Palo Alto, California.
Juru bicara Yishai Roi Lachmanovitch hari Rabu ini (6/4) mengatakan bahwa menteri "tidak berbicara dengan kejelasan yang diperlukan."
Lachmanovitch mengatakan Yishai menyebutkan bahwa Goldstone mengatakan bahwa jika ia melakukan tur ke Isreal selatan dan melihat penderitaan di sana, maka laporan ini tidak akan pernah ditulis."
Namun demikian, Goldstone mengatakan, ia tidak berniat untuk berusaha melakukan pembatalan laporan yang ia tulis.(fq/ap)
