Guardian: Mesin Pembunuh Terbaru Gaddafi adalah Tentara Perempuan

Pemerintah Libya telah mulai melatih kaum perempuan untuk menjadi "mesin pembunuh" dalam upaya untuk membela rezim Gaddafi dari berjuang melawan pemberontak dan kampanye pengeboman NATO, yang saat ini memasuki hari ke-100.

Pada saat kampanye pengeboman NATO di Libya memasuki hari ke-100 pada Senin kemarin (27/6), loyalis Gaddafi mengungkapkan rencana mereka untuk melakukan perlawanan terhadap pemberontak Libya dalam konflik yang sedang berlangsung dengan menggunakan tentara perempuan.

500 perempuan dari segala usia lulus akhir pekan ini dari sebuah program yang dirancang untuk mengajarkan para wanita pro-Gaddafi bagaimana menggunakan senjata, seperti dilaporkan oleh Guardian dari sebuah acara wisuda di Tripoli yang diawasi secara ketat oleh pemerintah.

"Wanita Libya kini bergabung dengan angkatan bersenjata melawan NATO. Kami melatih mereka. Peran utama mereka adalah mempertahankan rumah-rumah. Kami tidak memiliki rencana untuk mengirim mereka ke garis depan. Mereka tidak dilatih untuk itu, dan tentara kami sangat efektif, " Mussa Ibrahim, juru bicara pemerintah mengatakan kepada Guardian.

"Kami akan memastikan bahwa setiap ibu, simbol cinta dan penciptaan, adalah sebuah bom, sebuah mesin pembunuh," tambah Mussa.

Para wanita pejuang pro-Gaddafi menampilkan loyalitas mereka dengan bendera hijau dan mengangkat foto pemimpin Libya ke udara. Lainnya memakai perhiasan yang dihiasi dengan gambar Gaddafi.

Beberapa wanita dilaporkan menembakkan senjata mereka yang baru diperoleh ke udara untuk merayakan selesainya program yang telah mereka ikuti.

"Kami mencintai Muammar Gaddafi dan kami ingin menyelamatkan negara kami," salah satu lulusan perempuan mengatakan kepada Guardian.

"Gaddafi membuat kami bahagia. Dia membuat kami bisa makan dan membuat negara bebas untuk melakukan apa yang kami inginkan..Sebelumnya, kami tidak bebas. Kakek saya memberitahu kami bahwa sebelum Gaddafi, kondisi sangat buruk, tidak ada roti. Gaddafi-lah yang menyelamatkan kami. "

Gaddafi baru-baru ini merekrut pejuang perempuan dalam konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Libya. Namun komandan pemberontak anti Gaddafi telah melakukan pelatihan untuk prajurit perempuan di Benghazi selama berminggu-minggu, menurut laporan video Reuters yang dirilis awal bulan ini.

Pemimpin Libya sendiri merekrtu pengawal pribadinya sebagian besar terdiri dari para perempuan.

Sementara itu, penduduk kota yang terkepung di Misrata berhasil menangkap tentara bayaran pro-Gaddafi – semuanya perempuan – yang dikirim ke Libya dari Columbia, menurut sebuah situs berita yang disponsori oleh Komando Afrika militer AS.(fq/globalpost)