Haaretz: Turki Akan Lakukan Upaya Diplomatik dan Hukum untuk Lawan Israel

Surat Kabar Israel Haaretz pada edisi Kamis (18/8) kemarin menurunkan tulisan tentang rencana Ankara yang akan melakukan beberapa upaya diplomatik dan hukum untuk melawan Tel Aviv yang menolak meminta maaf atas tragedi penyerangan kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara setahun silam.

Dalam tragedi tersebut, angkatan laut Israel menyerang kapal bantuan kemanusiaan milik Turki tersebut yang mengangkut aktivis dan bantuan kemanusiaan yang hendak menembus Jalur Gaza. Di sana, tercatat sebanyak 9 aktivis asal Turki meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, pihak Israel enggan dan menolak untuk meminta maaf secara resmi dan terbuka kepada pihak Turki.

Dalam laporannya, Haaretz mengutip sumber dari Kementrian Luar Negeri Israel yang menyatakan jika Turki berniat melaksanakan "beberapa rencana tegas alternatif", baik dalam skala diplomatik dan hukum internasional, untuk menghadapi sikap keras kepala Israel.

Rencana tersebut akan dilakukan Turki di hadapan beberapa lembaga internasional, baik Human Right Watch atau pun PBB.

Selain itu, Turki juga akan mendorong keluarga para korban untuk menuntut para petinggi dan pejabat Israel di pengadilan internasional dan pengadilan Eropa.

Dilansir oleh Haaretz, rencana-rencana yang akan dilakukan Turki tersebut bisa dipastikan akan semakin memperburuk skala hubungan Turki-Israel yang kini sedang memudar.

Hingga saat ini, Turki telah melakukan "perang diplomatik" untuk menananggapi sikap Israel tersebut, salah satunya adalah menarik Duta Besar Turki untuk Israel yang sampai sekarang belum diaktifkan kembali. (s/hrz)