Hamas Yakinkan Iran, Takkan Akui Eksistensi Israel

Khalid Meshal, Kepala Biro Politik Hamas menegaskan, pascakesepakatan Makkah, organisasinya takkan berubah pendirian terkait pengakuan terhadap
eksistensi Israel.

Penegasan itu disampaikan Mishal dalam konferensi pers yang digelar di Teheran, setelah sebelumnya ia bertemu dengan menteri luar negeri Iran, Manoshar Muttaqi dan juga Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad. Mishal meyakinkan Iran bahwa Hamas akan tetap meniti jalar perlawanan untuk mengusir penjajah Israel.

Menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers tersebut, soal sejauh mana kemungkinan perubahan sikap Hamas yang hingga kini menolak mengakui Israel, Mishal menjawab, “Sikap Hamas jelas sekali. Kami meyakinkan kalian bahwa Hamas, setelah kesepakatan Makkah, sama saja denagn sebelumnya. Bahwa kami akan tetap berpegang pada prinsip keamanan yang berdiri di atas kesepakatan Nasional. Sikap kami tidak berubah terkait pengakuan terhadap Israel. ”

Ia lalu mengarahkan pembicaraan pada peran yang bisa dilakukan Iran dalam kasus Palestina. Mishal menyampaikan tarima kasih dan penghargaannya kepada Iran yang telah memberikan bantuan materil maupun immateril dan dukungan politik yang terus menerus dalam masalah Palestina. “Kami melihat dukungan Iran kepada rakyat dan pemerintah Palestina selama ini, untuk membuka isolasi ekonomi dan politik yang dijatuhkan Barat atas Palestina, ” ujar Mishal.

Sejumlah pengamat Barat melihat Teheran memang memiliki dukungan yang tidak kecil terhadap Hamas dan pemerintahan yang dibentuknya sejak Maret 2006. Mishal perlu menyampaikan hal tersebut, mengingat dalam kesepakatan Makkah terjadi perubahan redaksi dari kata “iltizam” (mengikat) menjadi kata “ihtiram” (menghormati) terhadap perundingan damai yang pernah terjadi antara Israel dan pemerintahan Palestina yang lalu.

Presiden Iran sendiri menyampaikan dukungannya pada Mishal untuk
melanjutkan perang mengusir Israel. Menurut laporan televisi Iran, Ahmadinejad meminta agar pemerintah Palestina tetap memiliki kekuatan, berani dan tulus untuk melanjutkan perlawanan mengusir Zionis Israel. Iran menolak mengakui Israel, bahkan Ahmadinejad mengatakan Israel harusnya terhapus dari peta dunia.

Rencananya, hari ini Mishal akan bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei dan sejumlah tokoh perunding nuklir Iran.
(na-str/iol)