Warga Turki Lebih Memilih Timur Tengah daripada Bergabung dengan Uni Eropa

Masyarakat di Turki semakin tidak tertarik atas rencana Ankara untuk bergabung dengan Uni Eropa, dan mereka lebih memilih koneksi ke Timur Tengah, laporan ini berdasarkan hasil sebuah survei terbaru.

Dibandingkan dengan 74 persen pada tahun 2004, hanya 38 persen responden Turki hasil survei terhadap tren pada opini masyarakat pada tahun 2010, menyetujui tawaran negara untuk mengintegrasikan diri ke dalam negara blok 27, AFP melaporkan.

Penelitian oleh German Marshall Fund (GMF) dari Amerika Serikat, di sisi lain, menunjukkan bahwa persentase Turki yang mengatakan Turki harus bertindak dalam kerjasama yang erat dengan negara-negara di Timur Tengah mengenai masalah-masalah internasional meningkat dua kali lipat menjadi 20 persen dari tahun 2009.

Hampir setengah dari warga Eropa, sampel oleh jajak pendapat tersebut, yang dilakukan di 11 negara Eropa serta Amerika Serikat, tidak mendukung prospek keanggotaan Turki fi Uni Eropa.

Ozgur Unluhisarcikli, direktur GMF di Ankara, mengatakan kepada surat kabar Turki Today’s Zaman bahwa Turki sangat tidak populer di mata Amerika Serikat atau Uni Eropa dan Amerika Serikat serta Uni Eropa tidak juga populer di mata masyarakat Turki.

"Ketika kita melihat pandangan Turki di NATO dan Uni Eropa, kita melihat bahwa kepercayaan publik Turki semakin mengikis," katanya. (fq/prtv)