Hasil Survey: Israel Lebih Toleran daripada Swiss?

Sebuah survei pada hari Selasa yang lalu mengungkapkan bahwa 43% orang Yahudi tidak akan mendukung larangan terhadap menara Islam di Israel,, kata seorang Rabbi Amerika sambil menunjukkan bahwa Israel lebih toleran terhadap Islam daripada saudara-saudara mereka di Swiss.

Survei baru-baru ini yang dilakukan oleh lembaga riset KEEVOON yang berbasis di Yerusalem, untuk sebuah lembaga yang berbasis di AS yaitu  "Foundation for Ethnic Understanding (FFEU), menemukan bahwa hanya 28 persen orang Yahudi Israel akan mendukung larangan menara di Israel, sangat kontras dengan 57,5 persen pemilih di Swiss yang memilih untuk melarang, dan 29 persen ragu-ragu.

"Ketika survey dilakukan – hasilnya memperlihatkan kebebasan beragama di Israel tampaknya jauh lebih toleran daripada rekan-rekan mereka di Swiss," kata presiden FFEU – Rabbi Marc Schneier seperti dikutip oleh surat kabar Ynet Israel.

Pers Israel melaporkan bahwa perlawanan terkuat melarang menara masjid berasal dari agama nasional Israel, 55 persen di antaranya mengatakan mereka akan "sangat menentang", dan 53 persen ultra-Ortodoks Yahudi mengatakan bahwa mereka hanya menentang.

"Ada korelasi yang nyata antara ajaran agama dan toleransi terhadap Islam," kata Schneier menambahkan, "Israel tampaknya menempatkan sisi politik sebagai oposisi untuk melarang menara dan hal ini benar-benar meningkat ketika kita bergerak lebih lanjut ke kanan dalam spektrum politik."

Schneier mengatakan "fakta memperlihatkan bahwa kurang dari sepertiga dari semua orang Yahudi, mendukung pelarangan menara, hal ini menunjukkan bahwa dari sudut pandang Israel, ada ruang untuk hidup berdampingan saling menghormati di antara orang Yahudi Israel dan Arab Israel ketika didasarkan pada agama dan bukan politik."(fq/aby)