Hasil Voting, Manhattan Setuju Pembangunan Masjid Dekat Ground Zero

Setelah melalui perdebatan selama hampir empat jam, dewan masyarakat kota Manhattan melakukan voting dan hasilnya, menyetujui pembangunan pusat kegiatan komunitas Muslim di dekat lokasi World Trade Center yang hancur oleh serangan 11 September 2001.

Dalam voting yang dilakukan hari Selasa (25/5) malam, 29 suara mendukung, 10 suara abstain dan 1 suara menolak. Ada sekitar 100 orang, diantaranya siswa sekolah menengah dan para rabbi yang ikut serta memberikan suara dalam pertemuan itu. Hasil voting diharapkan akan mengakhiri polemik rencana pembangunan pusat komunitas muslim, antara yang setuju dengan yang tidak setuju.

Kelompok yang menyetujui pembangunan itu berpendapat bahwa muslim center itu menjadi simbol toleransi rakyat Amerika. Sedangan yang tidak setuju menganggap pembanguan gedung muslim center, dimana akan terdapat masjid didalamnya, merupakan penghinaan bagi para korban serangan 11 September ke menara kembar World Trade Center.

Hasil voting juga dipandang sebagai barometer penting atas sikap masyarakat kota Manhattan terhadap komunitas Muslim, meski di luar gedung pertemuan, para kerabat korban serangan 11 September melakukan aksi protes dengan membawa foto keluarga mereka yang tewas dalam serangan itu dan membawa spanduk bertuliskan "Hormatilah Para Korban 9/11. Jangan ada masjid!"

Gedung muslim center itu akan dibangun setinggi 15 lantai dan rencananya akan diberi nama "Cordoba House." Lokasinya hanya sekitar dua blok di sisi utara dari bekas menara WTC.Selain masjid, di gedung itu nantinya akan disediakan fasilitas untuk pementasan seni dengan kapasitas pengunjung sebanyak 500 orang, kolam renang, restoran, sekolah dan fasilitas lainnya.

Cordoba Initiative yang berada di balik pembangunan Cordoba House, akan melakukan perubahan total bangunan berlantai lima di lokasi itu yang bergaya arsitektur Palazzo dari zaman Renaisans di Italia. Untuk melakukan perubahan itu, Cordoba Initiative harus mendapat izin dari Landmarks Preservation Commission untuk memastikan apakah gedung bersangkutan termasuk bangunan yang bersejarah dan dilindungi.

Kantor Walikota New York, lewat juru bicaranya Christine C. Quinn memastikan bahwa pembangunan muslim center dan masjid di lokasi itu akan berjalan sesuai rencana meski ditentang oleh sebagian warga New York.

"Saya sangat yakin, kita bisa menemukan jalan untuk melanjutkan konsep pembangunan ini agar bisa dilanjutkan," ujar Quinn.

Pembangunan tersebut diperkirakan akan menelan biaya sebesar 100 juta dollar. Sejauh ini, Cordoba Initiative belum memberikan keterangan dari mana saja sumber dana pembangunan mega poryek itu yang diprediksi akan menyerap sekitar 150 tenaga kerja penuh dan 500 tenaga kerja paruh waktu. (ln/NYT)