Hizbullah Ingatkan Dewan Keamanan PBB, Jangan Lindungi Kejahatan Israel

Kelompok pejuang di Libanon, Hizbullah mengingatkan Dewan Keamanan PBB untuk tidak menutup-tutupi kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel. Hizbullah menegaskan bahwa serangan Israel terhadap misi bantuan internasional untuk Gaza adalah "tindakan terorisme dan sudah sepantasnya dikenakan sanksi internasional".

"Israel menyandera warga sipil di perairan internasional, tindakan Israel merupakan agresi barbar dan rezim Zionis itu harus bertanggung jawab penuh jika terjadi sesuatu atas warga sipil tersebut," kata anggota legislatif Libanon dari Hizbullah, Hassan Fadlallah.

Ia menegaskan, jika Dewan Keamanan tidak bergerak cepat untuk menindak tegas Israel atas kejahatan yang dilakukannya, itu artinya PBB mencoba menutup-tutupi kejahatan Israel. "Insiden ini (serangan ke misi kemanusiaan Freedom Flotilla) tidak akan terjadi jika dunia internasional dan AS tidak bersikap diam atas blokade dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina," tukas Fadlallah.

Atas desakan Turki, Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat beberapa jam setelah insiden serangan pasukan Zionis ke kapal misi bantuan internasional untuk Gaza. Pertemuan itu, menurut seorang sumber diplomat, kemungkinan akan menghasilkan resolusi mengecam Israel dan mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon agar dilakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Hizbullah menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga korban serangan Israel di atas kapal Mavi Marmara. Hizbullah juga menyerukan seluruh dunia untuk melakukan tekanan pada Israel dengan cara memutus semua bentuk hubungan diplomatik dengan rezim Zionis itu dan menuntut agar Israel bertanggung jawab atas nasib warga sipil yang berada dalam rombongan Freedom Flotilla.

"Hizbullah meyakini bahwa para pemuka Islam dan Arab harus menentukan sikap rakyatnya terhadap Israel, karena kecaman saja tidak cukup atas serangan brutal yang dilakukan Israel. Mereka semua harus memutus semua hubungan dengan Israel dan mengambil langkah strategis yang konkret untuk mengakhiri blokade Israel di Gaza dan Tepi Barat, serta mendukung perjuangan rakyat Palestina dengan cara apapun," demikian pernyataan Hizbullah.

Seperti di belahan dunia lainnya, warga Libanon bersama para pengungsi Palestina di negara itu juga turun ke jalan kota Beirut, memprotes aksi brutal Israel. Adham Suleiman, anak dari aktivis asal Libanon Hani Suleiman di Beirut yang ikut dalam misi kemanusiaan ke Gaza ikut dalam aksi protes tersebut.

"Kami berharap para aktivis dalam misi itu bisa kembali dengan selamat. Ayah saya ada di kapal mereka dan ia mengalami luka-luka. Tapi darah kami tidak lebih berharga dari darah pada syuhada di Palestina," tandas Adham. (ln/almanar/wb/prtv)