Idul Fitri Di Gaza: Rakyat Palestina Mengunjungi Makam Dan Penjara


Jumat kemarin, warga Gaza-Palestina memilih untuk merayakan hari pertama Idul Fitri, dengan mengunjungi pemakaman untuk mengingat mereka yang telah meninggal. Selain pemakaman, yang banyak dikunjungi oleh warga Gaza adalah penjara-penjara Israel. Tak ada perayaan tradisional seperti kebiasaan yang lalu seperti memberi hadiah dan mengunjungi sanak saudara.

Empat tahun embargo terhadap Jalur Gaza telah menyebabkan pengangguran dan kemiskinan yang tinggi, dan keduanya memicu kenaikan harga barang pula.

Warga Gaza yang berpenghasilan rendah terpaksa tinggal di rumah untuk menghindari rasa malu karena mereka tidak mampu memberi hadiah kepada kerabat wanita dan anak-anak.

Pasar-pasar di Gaza saat ini memang mulai banyak menyediakan banyak barang, namun banyak penjual yang menyatakan bahwa daya beli masyarakat di Gaza sangat rendah.

"Jumlah besar barang tidak menunjukkan bahwa pasar di sini masih hidup; banyak keluarga tidak bisa membeli barang-barang," kata Jamal Farhan.

"Empat tahun embargo telah membuat rakyat Gaza kecapekan, dan banyak dari mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar keluarga mereka di hari raya Idul Fitri. Banyak rakyat yang akan membeli hanya bertanya tentang harga sebelum mereka pergi kembali dengan ekspresi sedih di wajah mereka."

"Idul Fitri ini merupakan acara perayaan keagamaan yang penting, dan kesempatan tersebut seharusnya memberikan kebahagiaan untuk anak-anak kita … Situasi kami terlalu buruk, tapi kami mencoba sebaik mungkin untuk terus tersenyum kepada anak-anak kami."

Saat ini sekitar sepuluh ribu buruh telah kehilangan pekerjaan mereka. (sa/aby)