Jamaah Ikhwanul Muslimin telah sepakat dengan beberapa partai politik oposisi untuk membentuk sebuah komite dalam mempelajari kemungkinan maju pada pemilihan parlemen berikutnya dengan daftar urut bersatu.
Ikhwan juga mengatakan telah sepakat untuk membentuk komite lain untuk merumuskan sebuah inisiatif terkait transisi kekuasaan, kebebasan membentuk partai politik dan LSM, penghapusan hukum darurat, pembebasan tahanan politik, membatasi kekuasaan presiden, independensi peradilan dan redistribusi gaji untuk pejabat negara.
"Inisiatif kami adalah sebagai bagian penghormatan terhadap para martir revolusi, baik itu Muslim atau Kristen," kata Mursyid ‘Aam Ikhwan Muhammad Badie.
Sementara itu, Presiden Partai Wafd al-Sayyid al-Badawi mengatakan, partainya telah menunda ide daftar bersatu karena kurangnya waktu. "Kami juga telah menyampaikan kepada Ikhwan bahwa orang Kristen khawatir akan adanya sebuah kebangkitan Islam di negeri ini," katanya.(fq/almasryalyoum)