Insiden Penembakan di Tepi Barat, Empat Warga Israel Tewas

Seorang lelaki bersenjata melepaskan tembakan dari dalam sebuah kendaraan saat melintas di dekat pemukiman Israel Kiryat Aba, Tepi Barat pada Selasa (31/8). Tembakan itu menewaskan dua lelaki dan dua perempuan Israel. Tim penolong Israel mengklaim salah satu perempuan yang tewas akibat tembakan itu sedang hamil.

Serangan ini menjadi serangan mematikan di Tepi Barat, setelah seorang polisi Israel tewas dan dua polisi lainnya luka-luka dalam sebuah penyergapan pada bulan Juni lalu. Kelompok pejuang Palestina Brigade Martir Al-Aqsa yang merupakan sayap militer Fatah mengaku bertanggung jawab atas insiden itu.

Dalam insiden penembakan hari Selasa kemarin, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam yang mengklaim bertanggung jawab dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs mereka. Al-Qassam menyatakan, serangan itu merupakan serangan pertama dari "rangkaian operasi" serangan yang akan mereka lakukan di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Insiden penembakan itu terjadi di tengah rencana pertemuan antara pejabat Israel dan Otoritas Palestina di Washington, Rabu (1/9) dalam upaya melanjutkan negosiasi langsung antara kedua belah pihak untuk mencari solusi damai konflik Israel-Palestina.

Juru bicara Hamas, Usamah Hamdan mengatakan, Hamas tidak merencanakan serangan apapun dengan maksud menyabotase rencana pertemuan Otoritas Palestina-Israel. Ia mengatakan, serangan tersebut dilakukan atas keputusan Brigade Al-Qassam sendiri, meski kelompok ini merupakan bagian dari sayap militer Hamas.

"Saya rasa, tidak perlu melakukan sabotase seperti ini atas rencana negosiasi Otoritas Palestina dengan Israel, karena Netanyahu (PM Israel) sudah melakukannya lebih dulu," kata Hamdan.

Namun Perdana Menteri Otoritas Palestina Salam Fayyad mengecam insiden penembakan yang disebutnya "bertentangan dengan kepentingan rakyat Palestina." Fayyad menegaskan akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk mencegah serangan semacam itu di kemudian hari.

Sementara itu, para pejabat Israel sudah menginstruksikan aparat keamanannya untuk memprioritaskan pengamanan menjelang berlangsungnya negosiasi baru dengan Otoritas Palestina. Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan empat warga Israel, Netanyahu memerintahkan aparat keamanannya untuk mengejar pelaku penembakan di Kiryat Aba, pemukiman Yahudi yang dibangun Israel setelah merampas wilayah Palestina itu dalam Perang tahun 1967. PBB kemudian menyatakan pemukiman itu sebagai pemukiman ilegal. (ln/aljz)