Invasi Lain AS Terhadap Negara Islam, Janjikan Program Bisnis Bagi Perempuan

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pada Rabu kemarin (28/4) mengumumkan adanya inisiatif bisnis untuk memberikan keuntungan kepada para perempuan di negara-negara Muslim sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mempromosikan hubungan AS dan Umat Islam dalam ikatan ekonomi.

"Apa yang kami lakukan adalah mencoba membongkar dan membuka pintu-pintu peluang bagi lebih banyak orang untuk mampu berjalan melewati pintu-pintu itu, terutama kepada lebih banyak orang di negara-negara Muslim dan perempuan secara lebih spesifik," kata Clinton dalama acara pertemuan.

"Karena faktanya adalah perempuan masih memiliki kesulitan untuk mengakses pinjaman dan investasi ekuitas modal," kata Clinton.

Pimpinan diplomat AS tersebut menjanjikan, para pengusaha perempuan di negara-negara Muslim akan di berikan pelatihan dengan mentor bisnis AS selama enam minggu pelatihan di lokasi hi-tech di Kalifornia, Silicon Valley.

Proyek-proyek yang diumumkan di sini adalah bagian dari kampanye Departemen Luar Negeri untuk mempromosikan perempuan pengusaha internasional, menggarisbawahi pandangan bahwa Clinton berharap nasib perempuan akan terbantu dan mengangkat negara-negara mereka keluar dari perang dan kemiskinan.

Dia mengumumkan bahwa "Secretary’s International Fund for Women and Girls," sebuah kemitraan publik-swasta untuk menyediakan hibah kepada organisasi non-pemerintah yang berusaha membantu wanita menghasilkan keuntungan ekonomi, sosial, dan politik.

Pendanaan ini dirancang untuk menawarkan kesempatan ekonomi yang lebih besar bagi perempuan, melawan kekerasan terhadap pertempuran dan memberi mereka akses yang lebih besar untuk pendidikan dan perawatan kesehatan.

Pidato Clinton pada acara sarapan pagi untuk pengusaha perempuan itu datang setelah Presiden Barack Obama pada Senin lalu meletakkan papan kunci strategis untuk memperbaiki hubungan dengan dunia Islam ketika dirinya menjadi tuan rumah KTT untuk peningkatan pembangunan di negara-negara Muslim.

Pada minggu ini juga, Clinton mengumumkan peluncuran program percontohan pertama Program Kewirausahaan Global, pada mayoritas penduduk Muslim di Mesir, dikoordinasikan oleh tim dari pengusaha yang disponsori oleh US Agency for International Development.

Yang jadi pertanyaan, akankah program-program yang digulirkan oleh AS memang benar-benar murni bantuan? Faktanya hampir semua program bantuan yang digulirkan oleh AS untuk negara-negara Islam, selalu ada "udang di balik batunya". Wallahu a’lam.(fq/aby)