Iran: Kami Akan Beberkan Bukti Persekongkolan Jundullah dengan AS

Iran menyatakan akan membeberkan bukti-bukti bahwa kelompok Jundullah adalah kelompok binaan AS yang ditugasi untuk mengganggu stabilitas negara Iran. Pemerintah Iran menegaskan hal tersebut setelah pimpinan kelompok Jundullah, Abdulmalik Rigi tertangkap oleh aparat Iran, Selasa (23/2).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast pada pers mengatakan, ada bukti kuat bahwa Rigi bersekongkol dengan negara AS dan mendapat sokongan dari Negeri Paman Sam itu. "Kami bukan hanya mengetahui bahwa banyak kejahatan kemanusiaan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Rigi, tapi kami juga punya bukti yang lebih dari cukup bahwa kelompok teroris itu sebenarnya bekerja atas pesanan-pesanan AS," kata Mehmanparast.

"Ini adalah perbuatan yang memalukan untuk sebuah negara yang selalu menggambarkan dirinya sebagai pendukung hak asasi manusia," tukasnya mengkritik AS.

Jubir kementerian luar negeri Iran itu berjanji, penjelasan tentang detil penangkapan Rigi dan hubungannya dengan pemerintah AS akan diberikan secepat mungkin.

Aparat keamanan Iran berhasil menangkap Rigi saat pimpinan Jundullah itu sedang dalam penerbangan dari Uni Emirat Arab ke Kyrgyzstan. Seorang sumber yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan bahwa Rigi dan beberapa deputinya diringkus setelah aparat keamanan Iran memaksa pesawat yang ditumpangi Rigi mendarat di bandara Bandar Abbas.

Menurut aparat keamanan Iran, 24 jam sebelum ditangkap, Rigi berada berada di pangkalan militer AS di Afghanistan dan mendapatkan paspor palsu sebagai orang Afghan yang dikeluarkan oleh pihak AS.

Menteri Intelijen Iran, Heydar Moslehi mengatakan, pihaknya sudah memantau dan melacak jejak Rigi selama lima bulan belakangan ini. Ia mengungkapkan, Rigi bukan sekali itu saja datang ke pangkalan militer AS di Afghanistan, pimpinan kelompok Jundullah itu juga pernah bertemu dengan kepala pasukan NATO di Afghanistan pada bulan April 2008. Selain dengan pemerintah AS, kata Moslehi, Rigi juga punya hubungan dengan sejumlah negara anggota Uni Eropa.

Moslehi menambahkan, aparat intelejen Iran bekerja sendiri dalam upaya menangkap Rigi tanpa bantuan informasi intelijen dari negara-negara tetangga Iran di kawasan Teluk.

Sementara itu, Parlemen Iran menyatakan puas dengan kerja intelejen negara karena berhasil menangkap orang yang paling dicari pemerintah Iran itu. Sekitar 200 anggota parlemen Iran dalam pernyataannya mengucapkan selamat pada Pemimpin Revolusi Iran, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei atas keberhasilan menangkap Rigi.

Sejumlah anggota parlemen Iran berkomentar, tertangkapnya Rigi menunjukkan kekuataan dan kemampuan negara Iran. "Kami gembira atas tertangkapnya pemimpin Jundullah, orang yang bekerja sebagai antek dan mata-mata untuk Inggris dan AS. Kami memuji keberhasilan seluruh aparat untuk menangkap orang ini untuk diproses secara hukum," demikian pernyataan parlemen Iran.

Siapa Jundullah?

Jundullah yang kebetulan berbasis di Pakistan yang berbatasan dengan Baluchistan dan kerap melakukan berbagai aksi kekerasan di wilayah Iran, sepeti serangan bom, upaya pembunuhan dan serangan teroris di dalam negeri Iran. Informasi bahwa kelompok ini merupakan binaaan dan mendapat sokongan dana dari AS, bukan tanpa dasar.

Wartawan investigasi terkenal asal AS, Seymour Hersh dalam laporannya tahun 2007 mengungkap fakta bahwa Kongres AS menyetujui kucuran dana sebesar 400 juta dollar untuk membiayai operasi-operasi rahasia guna mengganggu stabilitas negara Iran. Operasi rahasia itu dilakukan dengan memanfaatkan kelompok-kelompok teroris antara lain kelompok Jundullah, PJAK (Partai Kebebasan Kurdi) dan kelompok MKO (Mujahidin Al Khalq). Kelompok MKO berbasis di Irak, sedangkan PJAK berbasis di perbatasan Kurdistan dan utara Irak.

Sementara kelompok Jundullah, para anggota kebanyakan etnis Baluchi. Robert Baer, mantan anggota CIA yang banyak terlibat dalam operasi-operasi rahasia di Asia Selatan dan Timur Tengah menyebut orang-orang Baluchi sebagai fundamentalis yang membenci rezim Tehran. Bahwa AS mendanai Jundullah, diakui sendiri oleh salah satu pimpinan Jundullah, Abdulhamid Rigi yang sekarang sedang menanti hukuman mati di Iran.

Iran mempunyai problem dengan kaum Sunni, termasuk dengan kelompok Sunni di Baluchistan,yang secara politik dan keamana terancam oleh Iran. Munculnya kelompok jundullah itu, tak lain, karena tindakan Iran yang terus melakukan tindakan repressif terhadap kelompok Sunni.(ln/prtv)