Iran pada hari Rabu kemarin (3/2) berhasil menembakan sebuah roket satelit buatan negara mereka yang bernama roket Kavoshgar 3, membawa "kapsul eksperimen", lapor televisi negara Iran Al-Alam, namun televisi tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Langkah ini, bagian dari perayaan yang menandai ulang tahun ke-31 berdirinya negara revolusi Syi’ah Iran. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Barat karena Barat takut Teheran akan berusaha untuk membangun sebuah bom nuklir dan sistem pengiriman rudal.
Negara-negara Barat khawatir bahwa teknologi roket balistik jarak jauh Iran yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit bumi juga dapat digunakan untuk meluncurkan roket berhulu ledak, walaupun Iran mengatakan tidak memiliki rencana untuk melakukan hal tersebut.
Laporan TV memperlihatkan gambar sebuah roket lepas landas dari tempat peluncuran.
Media Iran sebelumnya mengatakan Republik Syi’ah Iran pada hari Rabu kemarin akan mengungkapkan tiga satelit baru mereka dan roket pembawa satelit lainnya yang bernama Simorgh.
Tepat satu tahun lalu, Iran meluncurkan satelit yang dibuat di dalam negeri ke orbit untuk pertama kalinya. Iran telah mengatakan peluncuran satelit telekomunikasi Omid itu untuk tujuan damai dan tujuan penelitian.
Iran, merupakan negara kelima di dunia sebagai pengekspor minyak terbesar, mengatakan program nuklir negara mereka semata-mata untuk menghasilkan listrik, dan sebelumnya pada hari Selasa lalu Ahmadinejad mengatakan Iran siap untuk mengirimkan dan memperkaya uranium di luar negeri dengan imbalan bahan bakar nuklir.
Pada bulan Desember, Iran mengatakan mereka telah melakukan tes-menembak jarak jauh, dan juga mengupgrade rudal Sejil 2. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown pada saat itu mengatakan peluncuran rudal Iran itu menjadi perhatian serius masyarakat internasional dan menggarisbawahi kasus tersebut akan mendapatkan sanksi yang lebih keras.(fq/aby)
