Iraq, 6 Tahun Setelah Invasi AS

Presiden AS, Barack Obama sudah menyatakan akan segera menarik mundur semua pasukan militernya dari Iraq. Dan rencananya pasukan itu akan dipindahtugaskan ke Afghansitan seluruhnya—sesuatu yang dikecam dan ditentang oleh tentara-tentara AS itu sendiri.

Tentu, ada beberapa pertimbangan mengapa Obama berniat menarik pasukannya di Iraq. Tahun ini, genap sudah sembilan tahun Iraq menjadi negara tanpa bentuk setelah mengalami invasi dari AS, pasca-penggulingan Saddam Hussein.

Dan seiring perginya serdadu AS dari bumi Iraq, ada satu hal lain yang telah ditinggalkan oleh AS di negara itu. Apalagi kalau bukan penurunan moral dan nilai-nilai Islam. Sejak kedatangannya ke Iraq daam usaha penjajahan, bukan rahasia lagi jika para tentara AS gemar sekali mengadakan pesta minuman keras dalam jumlah banyak. Mereka menularkan kebiasannya minum minuman keras itu kepada rakyat Iraq.

Di zaman Saddam Hussein, walaupun rejim ini termasuk diktator juga, namun saat itu tak ada bar, pub, atau tokok-toko yang menjual minuman keras. Kini, semua itu bisa ditemui dengan bebas dan terbuka di pelosok Baghdad.

Rumah bordil pun banyak yang beroperasi dan saling berebut pelanggan. Begitu pun bioskop yang kembali dibuka dan banyak memutar film-film yang berbau porno. Dulu, polisi Iraq akan menangkap pelaku kemaksiatan dan si pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Kini hal itu sudah tak ada lagi. 

Tara Rasyid, seorang optamologis di Baghdad menyatakan tadinya ia bersyukur ketika Saddam Hussein digulingkan. Namun, enam bulan setelah itu, kehidupan di sekitarnya berubah menjadi neraka. “Sayaselalu khawatir jika suatu waktu akan terjadi perang saudara.” ujarnya lirih kepada BBC. “Sekarang saya tidak pernah lagi percaya kepada para politisi di negara kami.”

Sedangkan Mateen Dooski, 45, berasal dari daerah Dohuk, Iraq sebelah utara, mengeluhkan sulitnya perekonomian yang tak terkendali di negaranya.

Tampaknya kondisi Iraq yang seperti ini merupakan desain dan skenario AS yang akan diterapkan di negara-negara lain yang saat ini memasuki tahap awal dan pertengahan invasi seperti Afghansitan, dan Somalia. (sa/bbc/ksks)