Ironi Besar Arab dan Yahudi di Sepakbola Inggris


Inilah paradox besar dan menyedihkan antara dunia Arab dan Israel. Sementara rakyat Palestina mengeluarkan keringat, darah, dan nyawa menghadapi Israel mempertahankan kehormatan, harga diri dan tanah air, eh di Inggris, terjadi sebaliknya.

Seperti diketahui, para pengusaha dan anggota kerajaan di negeri Arab sekarang ini berbondong-bondong membeli klub sepakbola Premier League. Ada Syeikh Mansour yang memiliki klub Manchester City. Ada pula Pangeran Faisal yanag tengah dalam proses membeli klub Liverpool. Yang terakhir adalah Ali Al Faraj yang membeli klub Porstmouth.

Nah, Ali Faraj ini yang bener-bener kebangetan. Ia—entah dengan pertimbangan apa—kemudian memperkerjakan seorang Israel . Bukan sembarangan orang Israel, karena ia adalah Avram Grant. Grant adalah seorang Yahudi yang pernah melatih klub Chelsea, namun kemudian digantikan oleh Luis Felipe Scolari karena dianggap gagal memenuhi ekspektasi sang pemilik klub, Roman Abramovic.

Di Portsmouth, Grant akan ditunjuk sebagai Direktur Sepakbola klub tersebut untuk durasi dua tahun. Grant sendiri bukanlah orang baru dalam tubuh Portsmouth. Empat tahun lalu, sebelum melatih Chelsea, ia pernah menjabat sebagai Direktur Teknik.

Tampaknya Al Faraj benar-benar bernafsu akan membangun Porstmout seperti Chelsea atau Manchester City. Pada Januari mendatang, ia akan menggelontorkan sejumlah dana untuk merekrut pemain baru.

Al Faraj, kemanakah nurani Anda? Tidakkah Anda lihat sesama orang Islam sekarat oleh Israel, dan kini Anda membayar mahal seorang Yahudi untuk klub sepakbola Anda yang hanya untuk kepentingan dunia dan senang-senang saja? Duh, Arab, Arab. (sa/tpskr)