Islam Dihina, Khabib Nurmagomedov Tantang Macron

Eramuslim.com – Petarung asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, turut mengecam Presiden Emmanuel Macron dengan mengunggah foto pemimpin Paris itu, lengkap dengan cap kaki di bagian wajahnya.

Melalui akun instagram pribadinya, Khabib mengatakan Macron telah menghina lebih dari 1,5 miliar umat Muslim dengan dalih kebebasan kebebasan berekspresi.

Pernyataan Khabib menyoal sikap Presiden Macron terhadap pembunuhan Samuel Paty, guru sejarah yang awal Oktober ini dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Dalam unggahan, Jumat (30/10/2020), Khabib juga menyematkan tulisan panjang dalam bahasa Rusia, menyatakan keprihatinannya atas sikap Macron.

“Semoga yang Maha Kuasa menghukum makhluk ini beserta pengikutnya yang berada di bawah slogan kebebasan berbicara, menyakiti perasaan lebih dari 1,5 miliar umat Muslim,” tulis Khabib dalam keterangannya.

Khabib Nurmagomedov Unggah Foto Presiden Macron Bercap Tapak Kaki. (Instagram/khabib_nurmagomedov)
Khabib Nurmagomedov Unggah Foto Presiden Macron Bercap Tapak Kaki. (Instagram/khabib_nurmagomedov)

Khabib menyebut Macron dan para pengikutnya akan segera mendapatkan balasan atas perbuatannya.

“Kita Muslim, mencintai Nabi Muhammad lebih dari ibu, ayah, anak, istri, dan semua orang lain yang dekat dengan kami,” sambungnya.

Khabib yang baru saja memutuskan pensiun dari UFC dengan status tak terkalahkan, merupakan salah satu petarung Muslim taat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam baik di luar atau di dalam arena pertandingan, mengutip laporan CNN.

Macron belakangan menuai banyak kritik dan kecaman, atas sikapnya terkait pembunuhan Samuel Paty, di mana ia bersumpah tak bakal membuat kaum Islamis di negerinya dapat tidur nyenyak.

Pernyataan dan sikap Macron dianggap menyudutkan Muslim sekaligus mengglorifikasi Islamofobia.

Dari situ, sejumlah negara seperti Turki dan Bangladesh menyerukan boikot terhadap produk-produk Prancis.

“Saya menyerukan kepada warga saya, jangan pernah memuji merek Prancis, jangan membelinya,” ujar Presiden Recep Tayyip Turki Erdogan, Senin (26/10), dikutip dari Anadolu Agency.(sr)