Israel Berkelit, Tuding Al-Mabhouh Penyelundup Senjata Hamas

Israel menuding Mahmoud Al-Mabhouh-tokoh senior Hamas yang terbunuh di Dubai-terlibat dalam penyelundupan senjata dari Iran. Meski demikian, Israel tetap membantah tuduhan bahwa badan intelejennya, Mossad, berada di balik pembunuhan itu.

Sumber-sumber di Departemen Pertahanan Israel yang menolak disebut jati dirinya, seperti dikutip Associated Press, menyatakan bahwa Al-Mabhouh adalah tokoh kunci penyelundupan senjata-senjata dari Iran ke Jalur Gaza. Khususnya penyelundupan roket-roket yang bisa mencapai target sampai ke kota Tel Aviv.

Israel sejak lama memang mencurigai Iran sebagai pemasok persenjataan Hamas yang diselundupkan ke para pejuang Hamas lewat terowongan-terowongan bawah tanah yang menghubungkan Jalur Gaza dengan perbatasan Mesir. Israel mendapat dukungan agen-agen intelejen negara-negara Arab yang cenderung pro-Israel, mereka mengatakan bahwa Iran menggunakan pulau-pulau di kawasan Teluk Persia sebagai tempat transit senjata-senjata yang akan diselundupkan untuk menghindari pantauan satelit mata-mata AS. Namun Iran membantah semua tuduhan itu meski secara terbuku mendukung perjuangan Hamas melawan rejim Zionis Israel.

Pihak Hamas sendiri memilih tutup mulut soal kedatangan Al-Mabhouh ke Dubai. Salah seorang senior Hamas, Usamah Hamdan menyatakan menolak spekulasi bahwa Al-Mabhouh sedang mengemban tugas rahasia di Dubai. Hamdan juga membantah bahwa Al-Mabhouh berencana meneruskan perjalanannya ke Iran dari Dubai.

Pernyataan Hamdan berbeda dengan keterangan salah seorang kerabat Al-Mabhouh bernama Hussein yang tinggal di Gaza. Hussein mengatakan bahwa saudara lelakinya itu ke Dubai sedang menjalankan misi yang ditugaskan Hamas. "Di sedang menjalankan misi di Dubai. Ia tidak ditemani pengawal karena ia tidak ingin menarik perhatian. Selain itu ia sudah sering melakukan perjalanan sendiri tanpa pengawal," kata Hussein tentang Al-Mabhouh.

Menurut Hussein, Al-Mabhouh sudah beberapa kali lolos dari percobaan pembunuhan dengan cara diracun dan kendaraannya dipasangi bom. Tapi tanggal 20 Januari lalu, salah satu pendiri Brigade Izzudin Al-Qassam-sayap militer Hamas-itu ditemukan tewas mencurigakan di Dubai. Hamas menyatakan, komandan seniornya itu dibunuh dengan cara diracun dan disetrum.

Sementara otoritas Dubai mengatakan bahwa pelaku pembunuhan adalah "geng penjahat profesional" yang memegang paspor negara-negara Eropa, tanpa menjelaskan lebih detil siapa yang dimaksud "geng profesional" itu. Sampai detik ini, kematian Al-Mabhouh masih diselimuti berbagai spekulasi meski Hamas menyatakan agen-agen Mossad sebagai pelaku pembunuhan.

Yang jelas, agen-agen Mossad dikenal piawai melakukan pembunuhan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai musuh Israel. Iran sendiri menuding intelejen Israel sebagai dalang pembunuhan seorang ilmuwan nuklirnya yang terjadi belum lama ini. Hizbullah-kelompok pergerakan di Libanon- juga menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan seorang komandan seniornya yang tewas akibat serangan bom mobil tahun 2008. Negara Sudan, juga menuding Israel sebagai pelaku serangan terhadap sebuah konvoi yang sedang menempuh perjalanan di kawasan pegunungan di timurlaut Sudan. Laporan media massa ketika itu menyebutkan bahwa Israel mencurigai konvoi itu membawa senjata-senjata yang akan diselundupkan ke Gaza. (ln/yn/AP)