Israel Curi Paspor Puluhan Aktivis Freedom Flotilla

Israel bukan hanya merampas berton-ton bantuan yang dibawa para aktivis dalam pelayaran menuju Gaza, tapi juga mencuri paspor para aktivis pro-Palestina yang mereka tangkap.

Organisasi European Campaign to End the Siege of Gaza dalam keterangannya, Minggu (6/6) menyatakan, otoritas Israel telah mengambil paspor 31 aktivis asing dalam rombongan "Freedom Flotilla" saat pasukan komando Israel menyergap rombongan itu di perairan internasional dan Israel tidak mengembalikan paspor tersebut saat para aktivis dibebaskan.

European Campaign to End the Siege of Gaza mengungkapkan kekhawatirannya, Israel terutama dinas intelejennya Mossad akan menyalahgunakan paspor-paspor milik para aktivis itu untuk melakukan tindakan kriminal. Karena Israel terbukti telah memalsukan paspor sejumlah negara, antara lain Jerman, Prancis dan Inggris dalam kasus pembunuhan Mahmoud Al-Mabhouh, komandan senior Hamas yang dibunuh agen-agen intelejen Israel di sebuah hotel di Dubai bulan Januari lalu.

Organisasi Kampanye itu mendesak negara-negara Eropa memperhatikan masalah ini untuk mencegah penyalahgunaan paspor para aktivis asing yang diambil pihak Israel.

Terkait serangan brutal Israel ke kapal rombongan "Freedom Flotilla", Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengusulkan pembentukan tim penyelidik multinasional, yang akan dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Selandia Baru Geoffrey Palmer dan beranggotakan tiga orang wakil dari Turki, juga wakil dari Israel dan AS.

Namun usulan itu ditolak oleh Israel. Duta Besar Israel untuk AS Michael Owen mengatakan bahwa Tel Aviv menolak pembentukan komisi penyelidik PBB dan akan berdiskusi dengan pemerintahan Obama soal bagaimana penyelidikan itu akan kami lakukan," tukas Owen. (ln/arabnews)