Israel Sambut Kemerdekaan Sudan Selatan dari Utara

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu kemarin (10/7) mengumumkan bahwa negara Yahudi mengakui Sudan Selatan dan berharap negara baru tersebut menuai banyak keberhasilan.

"Kemarin, sebuah negara baru telah lahir, Sudan Selatan. Dengan ini saya mengumumkan bahwa Israel mengakui Republik Sudan Selatan," ujarnya. "Kami ingin negara baru itu menuai kesuksesan."

Dia menyerukan negara baru itu untuk mewujudkan sebuah perdamaian dan mengatakan Israel akan senang bekerja sama dengan negara itu dalam rangka untuk menjamin pembangunan dan kemakmuran.

Pernyataan Netanyahu juga menyarankan bahwa negara Yahudi israel akan berusaha untuk menjalin hubungan diplomatik dengan pemerintah di Juba. Israel sebelumnya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Sudan, dan menuduh Khartoum menjadi basis pelindung bagi militan Islam dari kelompok Hamas Palestina.

"Saya mengumumkan di sini bahwa Israel mengakui Sudan selatan," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada kabinetnya.

"Kami ingin negara ini sukses mencari perdamaian dan kami akan senang untuk bekerja sama dengannya dalam rangka untuk menjamin pembangunan dan kemakmuran."

Israel adalah rumah bagi ribuan pengungsi Sudan dan pekerja migran yang tiba setelah melintasi Sinai Mesir.

Sudan Selatan, di mana warganya mayoritas memeluk Kristen Afrika dan agama tradisional, mendeklarasikan kemerdekaan pada hari Sabtu lalu sesuai dengan referendum Januari yang merupakan puncak dari kesepakatan damai tahun 2005 yang mengakhiri dekade perang saudara dengan utara.(fq/afp)