Dubes Israel: "Virus Pelecehan" Terhadap Israel Menyebar Luas di Inggris

Duta Besar Israel di London mengatakan Senin ini (21/12) bahwa ada "virus kekerasan" terhadap negaranya yang menyebar ke seluruh Inggris oleh orang-orang yang berada di belakang sebuah surat perintah penangkapan bagi mantan menteri luar negeri Israel – Tzipi Livni.

Persoalan ini datang setelah direktur sebuah komite yang dibentuk oleh pemerintah Hamas di Jalur Gaza mengatakan hal itu dengan memberikan informasi kepada pengacara Eropa untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang oleh Israel dalam perang Gaza.

Livni pemimpin partai oposisi utama Kadima dan menteri luar negeri selama konflik terjadi, terpaksa harus membatalkan perjalanannya ke London pekan lalu setelah sebuah surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap dirinya oleh pengadilan Inggris, sehingga memicu pertikaian diplomatik.

Sebuah "obsesi untuk mendelegitimasi dan menghapuskan negara Yahudi" sekarang menjadi sesuatu yang rutin terjadi sehari-hari di Inggris, tulis duta besar Israel untuk Inggris Ron Prosor dalam surat kabar The Daily Telegraph.

"Sebuah virus pelecehan terhadap Israel telah menyebar ke seluruh kehidupan publik Inggris," katanya.

"Ketika obsesi ini melompat dari kampus ke pengadilan, publik Inggris tidak bisa lagi mengabaikan bell peringatan," kata Prosor.

"Dalam hal ini dan pada saat keduanya Israel dan Inggris mendapati diri mereka berhadapan dengan musuh teroris mereka, simpatisan mereka yang sinis telah menyalahgunakan sistem hukum Inggris."

"Skandal perlakuan terhadap Livni adalah salah satu contoh lain dari penyalahgunaan hukum’, dilancarkan untuk tujuan tunggal yaitu mendelegitimasi Negara Israel dan para pemimpinnya."

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown telah menegaskan bahwa Livni akan disambut kedatangannya dan ia telah menyuarakan tekadnya untuk mengubah undang-undang yang memungkinkan Inggris untuk mengeluarkan surat perintah pengadilan penangkapan terhadap Livni atas tuduhan kejahatan perang.

Perintah penangkapan telah dikeluarkan oleh pengadilan London pada akhir pekan lalu berikut sebuah aplikasi oleh aktivis pro-Palestina.(fq/aby)