Janji Bush Tutup Kamp Guantanamo, Bohong

Alih-alih mendengarkan seruan dunia internasional agar AS menutup kamp Guantanamo, negara Paman Sam ini malah memperluasnya dengan membuka blok penjara baru yang permanen dengan sistem keamanan yang sangat ketat.

Surat kabar terbitan Inggris, The Independent edisi hari Minggu (30/7) menurunkan artikel tentang pembangunan blok penjara baru di kamp Guantanamo. Dalam artikel itu disebutkan, blok penjara itu terdiri dari dua tingkat dengan biaya pembangunan sebesar 30 juta dollar. Biayanya antara lain berasal dari subsidi Halliburton, orang yang pernah bekerja pada Dick Cheney yang sekarang menjadi wapres AS.

Menurut The Independent, penjara yang dilengkapi sistem keamanan maksimum itu akan dibuka pada bulan September dan bisa menampung sekitar 200 tahanan.

Pemerintahan Bush nampaknya mengabaikan peringatan dari dalam negerinya sendiri dan dunia internasional, yang mendesak Bush agar segera menutup kamp Guantanamo. Mahkamah Agung AS pada tanggal29 Juni lalu bahkan menyatakan bahwa Presiden AS George W. Bush sudah melampaui kekuasaannya dengan memerintahkan digelarnya pengadilan militer bagi para tahanan di Guantanamo.

Pembangunan blok penjara baru di kamp Guantanamo kemungkinan akan menimbulkan kontroversi baru. Apalagi pemerintah AS sudah menjanjikan akan segera menutup kamp penjara itu.

"Nampaknya ini adalah ejeken terhadap pernyataan Bush tentang perlunya menutup kamp Guantanamo," kata Tim Hancock, direktur kampanye organisasi hak asasi manusiam Amnesty Interational Inggris.

Hancock menyatakan meminta dengan tegas pada Presiden Bush untuk mencegah perluasan kamp penjara itu dan mempercepat proses penutupan kamp Guantanamo, serta memastikan bahwa semua tahanan menjalani proses pengadilan yang adil atau dibebaskan ke negara-negara yang aman.

Amnesty Internasional menilai kamp Guantanamo sebagai ‘simbol kesewenang-wenangan dan merupakan contoh dari sistem penjara yang mengkhianati nilai-nilai AS yang baik serta melanggar standar-standar internasional. (ln/iol)