Jenderal Inggris : Taliban Adalah Orang-orang yang Tidak Bersalah

Komandan Inggris yang ditugaskan untuk membujuk Taliban untuk meletakkan senjata percaya bahwa sebagian besar anggota gerakan pejuang Afghan merupakan orang-orang yang tidak bersalah dan juga tidak melakukan kesalahan.

"Kami perlu melihat dengan baik-baik orang yang kami anggap sebagai musuh kami," kata Letnan-Jenderal Sir Graeme Lamb kepada The Independent pada Jumat kemarin (18/9).

"Banyak para pejuang muda Afghan yang berperang dengan kami tidak melakukan sesuatu yang salah."

Taliban berusaha ditumbangkan oleh serangan AS lewat sebuah invasi militer pada 2001 menyusul peristiwa serangan 9 / 11.

Sejak itu, Taliban telah berlarut-larut terlibat dalam perang gerilya melawan pasukan yang dipimpin Amerika dan Barat yang didukung oleh pemerintah Hamid Karzai.

Kelompok Afghan ini (Taliban) dikutuk oleh negara-negara barat karena berusaha menegakkan suatu aturan "gaya abad pertengahan" di negara Muslim Asia Tengah.

Tetapi Jenderal Lamb, seorang mantan komandan pasukan khusus, percaya bahwa kegagalan Barat untuk menangani Taliban berakibat banyaknya keluhan dan menyalahkan Barat terhadap meningkatnya kekerasan di negara itu.

"Mereka memiliki kemarahan dan keluhan yang belum tertangani," kata Jenderal Lamb, yang diangkat pada bulan Agustus untuk menjadi mastermind program rekonsiliasi dengan anggota Taliban.

"Kehidupan yang lebih baik yang mereka harapkan tidak terwujud."

Delapan tahun setelah invasi AS, Afghanistan menjadi begitu miskin dan tidak berkembang bahkan sebagian besar penduduk tidak memiliki pemanas sentral, listrik atau air yang mengalir.

Menurut kebijakan think tank internasional – Senlis, lebih dari 70 persen warga Afghanistan kekurangan gizi kronis, dengan kurang dari seperempat yang memiliki akses ke air minum yang aman.

Dialog

Komandan Inggris ini berpendapat bahwa melakukan pembicaraan dengan Taliban adalah kunci untuk menenangkan negara yang telah diporak-porandakan oleh perang.

"Orang-orang ini harus diajak bicara, tapi kita harus memastikan bahwa kita mempunyai sesuatu untuk ditawarkan menawarkan kepada mereka," katanya.

Tapi ia memperingatkan agar tidak berusaha untuk memaksakan "prasangka Barat" pada proses memenangkan hal ini atas anggota Taliban.

Jenderal Lamb mengatakan bahwa banyak dari anggota Taliban adalah orang-orang muda yang bisa diajak untuk berdialog.

"Siapa Taliban-taliban ini? Mereka adalah orang-orang lokal, mayoritas luas adalah senjata untuk menyewa, tidak berjuang secara ideologis untuk beberapa alasan," katanya kepada BBC News Online.

"Mereka adalah orang-orang lokal yang butuh untuk berdialog untuk memahami mengapa, dan kemudian mereka memiliki pilihan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik."

Komandan Inggris ini berencana untuk meminta tetua Afghanistan lokal untuk mengidentifikasi anggota Taliban, yang siap untuk bicara.

"Para pemimpin masyarakat tahu siapa yang bertindak buruk, dan yang bertindak sangat buruk, dan  anak muda Taliban yang telah mengambil kesempatan untuk mendapatkan uang," katanya.

"Jadi ada kekayaan kecerdasan, pemahaman dan informasi di luar sana, yang harus kita lakukan adalah untuk melihat bagaimana kita dapat memanfaatkan itu dan bagaimana kita bisa menariknya masuk"

Di tengah meningkatnya saling tuduh di Eropa selama perang Afghan, seruan untuk berdialog dengan Taliban terus digencarkan untuk membantu membawa perdamaian ke Afghanistan.

Presiden AS Barack Obama telah menyerukan pembicaraan dengan Taliban moderat untuk membantu menenangkan negara ini..

Presiden Afghanistan Karzai juga telah mendorong untuk mengadakan pembicaraan dengan Taliban dan sudah menawarkan perjalanan yang aman untuk Mullah Omar jika ia menerima panggilan untuk dialog.

PBB, Pakistan dan beberapa negara-negara Barat juga memberi isyarat dukungan untuk melibatkan Taliban untuk memulihkan stabilitas dilanda perang Afghanistan.(fq/iol)