Jet Tempur Turki Usir Jet Rusia Yang Langgar Wilayah Udara Turki

turkiEramuslim.com – Keterlibatan militer Rusia dalam perang Suriah mendukung rezim syiah Bashar Al-Assad mulai  menimbulkan gejolak. Pemerintah Turki mengirim nota protes pada Negeri Beruang Merah, setelah satu pesawat tempur Ruisa nyelonong melanggar batas wilayah udara Turki, Ahad (4/10).

Jet itu disebut-sebut berusaha membombardir markas Negara Islam Irak dan Suriah (IS) di wilayah utara Suriah, tapi malah memasuki teritorial Turki, tepatnya daerah Yayladagi, provinsi Hatay. Angkatan Udara Turki langsung mengirim satu unit pesawat F-16 lengkap dengan sistem persenjataan mutakhir mengejar dan mengusir jet penyusup itu untuk kembali ke Suriah. Insiden pencegatan jet tempur ini berakhir tanpa ada kontak senjata.

Channel News Asia melaporkan, Senin (5/10), Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu mengaku telah menghubungi Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk mengeluhkan insiden ini.

“Rusia harus bertanggung jawab untuk setiap insiden yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi,” kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Atas perintah langsung Presiden Vladimir Putin, Rusia menggelar operasi militer besar-besaran melindungi teroris syiah, Presiden Suriah Basyar al-Assad. Sejak akhir pekan lalu, jet tempur Rusia jenis Sukhoi Su-34, Su-24M, serta Su-25 telah menyerang obyek vital dikuasai IS di Kota Hama, Homs, Idlib, serta Latakia.

Turki sejak lama menolak kehadiran Rusia membantu rezi syiah Assad. Turki mendesak keterlibatan Federasi Rusia dibahas bersama oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sikap konfrontatif Turki mengikuti garis sekutu utama mereka di kawasan, Arab Saudi. Ulama-ulama Saudi pekan lalu secara lantang meminta pemuda muslim berjihad, angkat senjata, melawan kehadiran pasukan Komunis Rusia di Syam.

“Siapa pun yang mampu dan berada di luar Arab Saudi, untuk memenuhi panggilan jihad agar bergabung ke salah satu kelompok militan memerangi pasukan Rusia,” tulis seruan yang ditandatangani 52 ulama Saudi itu, dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (5/10).(ts)