Jika Mantan Wapres AS Kelepasan Bicara

Sebuah pernyataan ganjil—walaupun sama sekali tidak mengejutkan—datang dari Dick Cheney, mantan wakil presiden AS.

Chenney mengatakan bahwa ia sangat berharap AS akan diserang lagi seperti halnya kejadian WTC 9/11 pada 2001 silam.

Tidak sulit menemukan kemana arah ekspektasi Cheney tersebut. Setelah tragedi September Hitam itu, George Bush—presiden AS saat itu—segera mengumumkan dan mempraktikan strategi ‘perang terhadap teror’. Hasilnya, seperti kita tahu, yang sekarang telah terpampang di Iraq dan Afghanistan.

Seperti diberitakan oleh CNN, Cheney tampaknya agak gregetan kepada Barack Obama karena dinilai terlalu lamban dalam menangani berbagai hal yang menyangkut sepak-terjang AS di dunia. “Sekarang, rakyat AS kurang begitu aman kondisinya.” Chenney bahkan secara terang-terangan mengecam wacana yang tengah merebak di AS perihal penyiksaan.

Seperti diketahui, saat ini rakyat AS menolak metode penyiksaan yang dilakukan oleh negaranya sendiri karena tidak manusiawi dan di luar batas kewajaran. Cheney juga menjadi orang yang berada di garis pertama dalam menentang penutupan penjara Guantanamo Bay. “Jika Guantanamo ditutup, maka ancaman terhadap rakyat AS akan semakin besar.” Demikian Chenney.

Pernyataan Cheney yang mengharapkan AS diserang lagi ini mendapatkan kecaman keras dari Leon Panetta, direktur CIA. “Itu adalah sebuah politik yang berbahaya,” ujarnya kepada New Yorker. Panetta tampaknya berusaha menjaga agar siapapun tidak kelepasan bicara perihal rencana besar AS selanjutnya yang pastinya, ujung-ujungnya merugikan umat Islam di dunia. (sa/alqmh)