Joe Biden Mengutuk Pembangunan Pemukiman Baru Israel

Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan, Selasa kemarin, bahwa AS mengutuk Israel, yang memutuskan membangun 1.600 unit rumah di Jerusalem. "Saya mengutuk keputusan pemerintah Israel yang melanjutkan rencana untuk membangun pemukiman baru di Jerusalem Timur", ucap Biden, tak lama sesudah bertemu dengan para pejabat Israel.

Pembangunan pemukiman baru itu, mengambil tempat di wilayah Jerusalem Timur, yang dekat dengan Ramat Shlomo, yang sampai sekarang masih menjadi sengketa. Sementara itu, Mendagri Israel menolak bahwa tempat pembangunan pemukiman baru Israel itu, mencakup di wilayah Jerusalem Timur.

Juru bicara Gedung Putih Robert Gibb memberikan briefing kepada wartawanan atas pernyataan Joe Biden, yang mengutuk keputusan pemerintah Israel, yang ini merupakan kebijakan yang terang-terangan menampar pemerintah AS, yang selama ini menginginkan agar pembangunan pemukiman baru Israel itu dihentikan. Keputusan pemerintah Israel di saat lawatan Wapres AS Joe Biden itu, menunjukkan betapa tidak berartinya pengaruh AS terhadap Israel. Israel tidak mau peduli dengan tekanan AS dan opini masyarakat dunia, yang menginginkan agar Israel menghentikan langkah-langkah pembangunan pemukiman yang menjadi syarat bagi pembicaraan perdamaian.

Wapres AS Joe Biden yang sekarang melakukan lawatan ke Israel merupakan kunjungan pejabat AS yang tertinggi yang mengunjungi Israel saat ini. Kunjungan ini menggambarkan bahwa Israel itu merupakan negara yang ‘istimewa’ bagi AS. Sebelumnya, Joe Biden setibanya di Israel telah menegaskan jaminan keamanan Israel, dan hal itu merupakan prioritas utama pemerintah AS.

Namun, nampaknya Joe Biden merasa sangat kecewa dengan sikap para pemimpin Israel, yang sama sekali tidak memberikan peluang bagi proses dialog perdamaian. "Kami saat sekarang ini moment dan peluang yang paling baik. Saya pikir kepentingan Israel dan rakyat Palestina, dan setiap orang ingin mengakhiri perbedaan", ucapnya.

Saeb Erekat, Juru runding Palestina, mengatakan perundingan perdamaian dalam bencana. Pencaplokan wilayah Palestina terus berlangsung, dan sekarang Israel ingin mendiktekan kepentingan kepada rakyat Palestina, ujar Erekat.

Semua langkah menuju perdamaian yang diinginkan Washington akan gagal, karena Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, tidak menunjukkan sikapnya yang melunak, dan justru melaksanakan perluasan pencaplokan tanah-tanah Palestina, khususnya yang ada di Jerusalem Timur, dan Tepi Barat, yang menjadi pemukiman baru Israel. Inilah bukti bahwa Israel tidak mengubah sikapnya untuk menguasai tanah-tanah Palestina.

Kunjungan Wapres AS Joe Biden ke Israel dan Timur Tengah, tidak akan menghasilkan apapun, kecuali memberikan jaminan keamanan kepada Israel, khususnya menghadapi isu nuklir Iran. Israel telah menjebak AS dengan isu nuklir Iran, yang sekarang terus dilansir, dan sebaliknya Israel menutup rapat-rapat arsenal nuklir yang dimiliki. (m/cnn)