Jubir Ikhwan: Ikhwanul Muslimin Menunggu Saat yang Tepat Bentuk Parpol

Sebuah partai politik yang melibatkan anggota Ikhwanul Muslimin akan terbentuk pada waktu yang tepat, kata Muhammad Mursi, juru bicara resmi Ikhwan, menambahkan bahwa Ikhwan tidak akan memiliki calon dalam pemilihan presiden mendatang.

Mursi mengatakan bahwa Ikhwan mempercayai bahwa militer mendukung revolusi,dan tidak akan memonopoli kekuasaan serta mendukung amandemen konstitusi.

"Kami mendukung independensi Al-Azhar dan seruan untuk adanya pemilihan bag Grand Syaikh Azhar," tambahnya.

Ketika ditanya tentang bagaimana Ikhwan akan menangani masalah Koptik jika nanti berkuasa, Mursi mengatakan kristen Koptik memiliki hak yang dan kewajiban yang sama sebagaimana umat Muslim dan agama Islam mengajarkan pengikutnya untuk mencintai orang Kristen dan memperlakukan mereka secara adil.

Mengenai pemilihan parlemen mendatang, Mursi mengatakan masih terlalu dini untuk membuat keputusan untuk berpartisipasi.

Ditanya tentang campur tangan kekuatan asing dalam urusan Mesir, ia mengatakan, "Kami tidak menerima pesanan dari kekuatan asing, dan kami menolak campur tangan mereka dalam urusan internal. Sikap Iran meragukan, tapi kami setuju dengan Hamas dalam hal pemikiran dan visi, dan berbeda dengan Nasrallah Libanon. "

Ketika ditanya tentang perjanjian damai Mesir dengan Israel, dia menjawab, "Kami menentang perjanjian damai sejak awal. Kami tidak melawan kaum Yahudi, melainkan Zionisme, pendudukan, yang menyusahkan bangsa Palestina dan menyebabkan mereka terusir. Kami menentang perjanjian sebagai kelompok, tapi ketika parlemen Mesir mengatakan telah berkomitmen untuk hal itu, kita tidak punya punya pilihan maka kami harus tunduk pada keinginan rakyat yang diwakili di parlemen. "

Tentang hak-hak perempuan, Morsi mengatakan wanita Mesir berada dalam posisi yang lebih baik daripada rekan Barat mereka, karena mereka memiliki hak untuk kemandirian finansial dari suami mereka. Dia juga mengatakan bahwa perempuan Mesir dipekerjakan dalam semua jenis pekerjaan.

Ditanya mengenai Pasal 2 konstitusi – yang menyatakan bahwa Hukum Islam adalah sumber utama undang-undang – Mursi membela hal itu, mengatakan bahwa Mesir adalah sebuah negara Islam dengan mayoritas Muslim.

Hukum Islam tidak diskriminasi terhadap non-Muslim, ia menambahkan, mengatakan bahwa konstitusi ini akan menjamin kebebasan, devolusi kekuasaan, keadilan dan kesetaraan. (fq/almasryalyoum)