Kamis Pagi, AS Gelar Persidangan Para "Tersangka" Otak Peristiwa Black September

Militer AS akan menggelar pengadilan lima orang yang dituduh sebagai otak serangan 11 September 2001. Oleh para pakar hukum militer AS, pengadilan ini disebut sebagai pengadilan kriminal paling penting dalam sejarah Amerika modern. Tapi banyak kalangan yang skeptis pengadilan ini akan berlangsung secara transparan dan adil.

Khalid Syaikh Muhammad, orang yang diduga sebagai perancang serangan 11 September di AS bersama empat orang tertuduh lainnya akan muncul ruang pengadilan Kamp Penjara AS di Teluk Guantanamo, Kuba pada Kamis (5/6) pagi.

Yang akan menjadi fokus pengadilan pertama besok adalah "perbuatan" para tertuduh dan legitimasi komisi militer yang menggelar pengadilan tersebut. Para kuasa hukum tertuduh selama ini mempertanyakan keabsahan dari komisi militer itu, terutama metode interogasi untuk mendapatkan pengakuan dari para tertuduh dengan cara paksa dan aturan yang membolehkan bukti-bukti berdasarkan desas-desus.

Lima tertuduh itu menjalani penahanan di penjara-penjara rahasia AS di negara lain dan mengalami penyiksaan termasuk teknik penyiksaan waterboarding, yang belakangan dikecam dan bertentangan dengan sistem hukum AS. Salah seorang yang skeptis atas proses persidangan Guantanamo adalah Michael Berrigan, kepala deputi dewan penasehat di Kantor Komisi Kemiliteran AS.

"Mengatakan bahwa proses pengadilan ini transparan dan fair hanya mengundang tawa, karena jika Anda melihat di setiap perkiraan akademis yang jujur, tidak ada transparansi dan keadilan itu, " kata Berrigan.

Menurut Berrigan, yang terpenting dari proses ini adalah kembali pada jajaran komisi yang tidak mencerimkan sistem yang benar-benar mengindikasikan idealisme hukum AS. Sementara itu, para tertuduh terancam hukuman mati atas perbuatan yang dituduhkan pada mereka. (ln/presstv)