Kamp "Penyiksaan" Guantanamo Tak Jadi Ditutup Bulan Januari 2010

Kamp Guantanamo yang seharusnya segera ditutup, nampaknya masih akan dioperasikan karena aparat berwenang AS bingung mau dikemanakan para tawanan yang masih tersisa di kamp yang menjadi simbol kezaliman AS itu.

Presiden AS Barack Obama memberi batas waktu penutupan kamp Guantanamo sampai bulan Januari 2010. Tapi jadwal itu bakal mulur menyusul pernyataan Jaksa Agung AS, Eric Holder bahwa pihaknya kesulitan untuk memenuhi batas waktu tersebut.

"Sulit bagi kami untuk memenuhi batas waktu penutupan tanggal 22 Januari. Kami kesulitan untuk memindahkan para tawanan," kata Holder pada para wartawan, Rabu (7/10).

Holder tidak menyebutkan sampai kapan penundaan penutupan kamp Guantanamo yang dibangun AS untuk memenjarakan orang-orang yang dicurigai sebagai teroris. Namun ia meyakinkan bahwa kamp menjadi mimpi buruk bagi para tawanannya itu pasti akan ditutup.

Saat ini masih ada 220 tawanan dari berbagai negara yang oleh AS dicurigai sebagai pelaku atau terlibat dalam terorisme. Mereka sudah dipenjarakan selama bertahun-tahun tanpa proses hukum.

Pernyataan Holder memicu reaksi dari organisasi hak asasi manusia di AS, American Civil Liberties Union (ACLU). Organisasi menyatakan "sangat prihatin" dengan pernyataan Holder mengingat kamp Guantanamo yang berlokasi di Kuba adalah simbol "kezaliman dan pelanggaran hukum" AS dalam kampanye perang melawan teror yang digulirkannya.

"Dalam demokrasi, tidak ada tempat bagi sistem penjara yang memenjarakan orang tanpa tuduhan yang jelas dan proses hukum," tukas Direktur National Security Project ACLU, Jameel Jaffer. (ln/prtv)