Karena Berlabel Halal, Sup Campbell Diboikot

Perusahaan Campbell Canada sejak awal tahun kemarin memasarkan sup kemasan kaleng bersertifikasi halal. Namun sebagian masyarakat Kanada mengkampanyekan boikot terhadap produk sup berlabel halal itu.

Ada 15 varian sup dalam kemasan berlabel halal yang dipasarkan Campbell. Bahan-bahan yang terkandung dalam sup tersebut sudah dinyatakan sesuai dengan aturan makanan yang sehat dan halal menurut syariat Islam, termasuk tata cara pemotongan hewan yang dagingnya digunakan dalam sup tersebut.

Sertifikasi halal itu diberikan oleh Islamic Society of North America (ISNA) yang sejak tahun 1988 sudah memberikan pelayanan sertifikasi halal bagi produk makanan. Meski mengandung bahan makanan yang sehat dan halal, tidak semua masyarakat di Kanada menerima kehadiran sup tersebut. Mereka mencurigai, sup berlabel halal itu sebagai indikasi bahwa hukum Islam sudah mulai masuk mengatur kehidupan mereka.

Mereka yang menolak sup berlabel halal itu membuat kampanye "Boikot Sup Campbell" lewat jejaring sosial Facebook yang hingga kini sudah mendapatkan dukungan dari 3.000 orang. Seruan boikot juga dilakukan sejumlah blogger di Kanada lewat tulisan-tulisan di blog mereka.

"Mmm, lezat buat para islamic. Tapi sama sekali tak lezat buat sebagian kita," tulis seorang blogger.

Penulis di situs Jihadwatch.org Robert Spencer dalam tulisannya menyindir, "Jadi, mengapa Sup Campbell tergesa-gesa melakukan penawaran? M-M Persaudaraan Islam yang keren?". Spencer selama ini menuding ISNA memiliki hubungan dengan Hamas dan organisasi Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Mesir.

Pamela Geller, penentang Masjid Ground Zero juga ikut menyerukan boikot sup berlabel halal produksi Campbell. Begitu pula organisasi The Tea Party Nation yang di twitternya menulis, "Sekarang Campbell membolehkan orang Islam mengesahkan sup. Mmmmm Mnnnn tidak enak …saya tidak akan makan sup Campbell lagi." (ln/isc/Tm)