Kelompok Oposisi Bersatu Menghadapi Pasukan AU

Kelompok-kelompok di Somalia yang bertikai mereka bersatu kembali menghadapi pasukan Uni Afrika. Dua kelompok yang bertikai yang memperebutkan kota pelabuhan Kismayo, menyetujui mengakhiri konflik diantara mereka di Selatan. Kedua kelompok yang memiliki kekuatan militer itu, Rabu kemarin, mereka mengakhiri konflik dan bersatu kembali.

Para pejuang Al Shabaab yang bertempur dengan Hizbul Islam, keduanya mengakhiri konflik di Kismayo, dan meninggalkan kota itu. Pemimpin Hizbul Islam Sheikh Dahir Aweys menyerukan kepada kelompoknya untuk menghentikan perang dengan kelompok Shahaab.

Rabu kemarin, Al Shabaab mengatakan, pejabat dari Hizbul Islam bertemu di luar kota Mogadishu dan menyetujui tiga kesepakatan diantaranya, "Semua konflik, termasuk yang terjadi di Kasmayo, harus diselesaikan dengan dialog", ucap Hussein Ali Fido, seorang pejabat senior dari Al Shabaab, yang berbicara kepada wartawan, membacakan pernyataan bersama yang disepakati antara Al Shahaab dengan Hizbul Islami.

"Semua perbedaan dan sengketa di masa depan harus diselesaikan melalui hukum syariah, dan kami akan melanjutkan perlawanan bersama terhadap pemerintah dan pasukan Uni Afrika", tegasnya. Konflik atau perang saudara di Somalia dan Tanduk Afrika ini telah menewaskan lebih 19.000 warga sipil, sejak tahun 2007, dan lebih 1,5 juta penduduk telah meninggalkan rumah mereka. (wb/m)