Ketua IAEA Kritik Sikap Pasif Negara-Negara Arab

Ketua IAEA Mohammed ElBaradei mengkritik negara-negara Arab yang kurang berperan aktif dalam upaya menyelesaikan pertikaian Iran dan negara-negara Barat terkait program nuklir Iran. ElBaradei mengaku heran dengan sikap negara-negara Arab yang justeru menghindar dari isu nuklir Iran.

"Saya heran melihat negara-negara Arab cuma berdiam diri dan tidak melibatkan diri dalam dialog antara Iran-Barat. Padahal solusi apapun terkait isu Iran akan mempengaruhi situasi di kawasan," kata ElBaradei.

Seperti diketahui, AS, Israel dan sekutu-sekutu mereka di Eropa berambisi untuk menghentikan program nuklir Iran. Mereka menuduh program nuklir Iran cuma kamuflase untuk menutupi program pengembangan senjata nuklir Iran. Iran menolak tuduhan itu dan menegaskan tidak akan tunduk dengan tekanan Barat yang ingin menghentikan program nuklir mereka.

Lebih lanjut ElBaradei mengatakan, solusi damai atas isu nuklir Iran kini makin terbuka setelah AS memberi sinyal bersedia untuk melakukan dialog langsung dengan Iran dan mengubur "pertikaian" yang sudah berlangsung selama hampir tiga dekade.

Namun negara-negara Arab justeru mengkhawatirkan kemungkinan pemulihan hubungan AS-Iran dibawah pimpinan Presiden Barack Obama, yang bisa mengancam kepentingan negara-negara Arab.

Hubungan Arab-Iran agak "panas" setelah pemerintah Iran mengkritik sikap diam negara-negara Arab melihat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin. Teheran mengkritik negara-negara Arab yang menolak menghentikan ekspor minyaknya ke Israel sebagai bentuk protes atas agresi Israel ke Gaza.

"Negara-negara penghasil minyak yang butuh devisa, tidak akan melakukannya (menghentikan ekspor ke Israel," kata Menlu Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal dalam konferensi persnya di Riyadh, menjawab kritikan Iran.

Al-Faisal juga menyerukan negara-negara Arab untuk bersatu untuk menghadapi pengaruh Iran yang disebutnya sebagai "tantangan". Pernyataan itu mengindikasikan "perang dingin" antara Saudi dan Iran. (ln/prtv)