Kisah Jilbab Emine Erdogan

Recep Tayyeb Erdogan bersama istri, Emine Erdogan

Emine Erdogan, isteri Perdana Menteri Turki Recep Tayyeb Erdogan ternyata pernah punya pengalaman tak mengenakkan karena mengenakan jilbab. Ia dilarang masuk saat melakukan kunjungan ke rumah sakit militer Turki (GATA) Gülhane pada tahun 2007, hanya karena Emine mengenakan jilbab.

Insiden itu diceritakan oleh Tayyeb Erdogan dalam sebuah siaran langsung di stasiun televisi Turki, TRT 1. Ketika menjelaskan soal hubungan sipil-militer di Turki, Erdogan menceritakan peristiwa tahun 2007 itu yang membuat dia dan isterinya terkesima.

Menurut Erdogan, ketika itu isterinya akan menjenguk aktor Turki, Nejat Uygur yang sedang dirawat akibat stroke. Tapi pihak rumah sakit melarang Emine masuk ke rumah sakit karena Emine mengenakan jilbab. Turki memang memberlakukan larangan berjilbab bagi perempuan di sekolah-sekolah dan di tempat-tempat publik.

Tapi, setelah mendengar insiden itu, Kepala Staf Militer Jenderal Ylker Babbuo menyampaikan permohonan maaf. "Saya berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi," katanya ketika itu.

Insiden jilbab yang diceritakan Erdogan dalam siaran televisi membuat mayoritas rakyat Turki geram. Dalam sebuah polling yang dilakukan Pusat Riset Sosial ANDY-CAR menunjukkan, sekitar 61,2 responden yang ditanyai tentang insiden itu mengecam tindakan pihak GATA, yang melarang Emine masuk ke rumah sakit itu hanya karena mengenakan jilbab.

Namun, 64,3 persen responden menyatakan setuju, GATA memberlakukan larangan itu jika yang mengenakan jilbab bukan Emine yang kebetulan isteri perdana menteri. Cuma 18,2 persen responden yang menyatakan tidak setuju.

Menjawab pertanyaan soal larangan berjilbab di universitas dan tempat-tempat umum yang diberlakukan di Turki, 50,2 persen responden menyatakan menentang larangan itu, 18,6 persen mendukung dan 11,3 persen mendukung larangan jilbab hanya di tempat-tempat tertentu.

Polling yang dilakukan lembaga riset sosial di Turki itu melibatkan 4.568 responden dari 21 provinsi yang ada di Turki. Polling dilakukan sejak awal Januari sampai awal Februari kemarin. (ln/MN)