Kisah Nabi Ilyas dan Azab untuk Kaum Bani Israil di Kota Ba’labak

Bukti Nabi Ilyas Adalah Rasul Allah

Perjuangan para Nabi yang menghadapi kaum Bani Israil setelah Nabi Harun berlanjut kepada keturunannya Nabi Ilyas. Nabi Ilyas yang menurut ahli garis keturunan merupakan keluarga dari Nabi Harun. Beliau adalah Ibnu Yasin bin Fanhash bin al-Izar bin Harun.

Dan sesungguhnya Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu) kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaffat: 123-132).

Penggalan ayat tersebut merupakan penggalan ayat dari surat Ash-Shaffat yang membuktikan bahwa Ilyas termasuk ke dalam Rasul Allah di dalam kitab AlQuran. Ibnu Katsir telah meriwayatkan dalam tafsir yang telah ditulisnya mengenai kisah Nabi Ilyas.

Nabi Ilyas Mengurus Kaum Bani Israil

Nabi Ilyas pertama diutus diperkirakan tahun 870 sebelum masehi dan periode sejarahnya diperkirakan 910-850 SM. Nabi Ilyas diutus di daerah Ba’labak sebelah barat Damaskus di mana penduduknya yaitu kaum Bani Israil menyembah berhala.

Nama kota Ba’labak atau disebut juga dengan Ba’albek berasal dari nama berhala yang disembah kaum Bani Israil. Berhala tersebut bernama Ba’la, yang merupakan patung yang terbuat dengan emas.

Nabi Ilyas diutus oleh Allah SWT untuk memerintahkan kepada kaum Bani Israil semua untuk meninggalkan berhala dan menyembah kepadaNya.

Namun raja dan kaum Bani Israil pada masa itu menolak seruan Nabi Ilyas karena mereka lebih mempercayai berhala.

Mereka kemudian menantang kepada Tuhan yang disembah oleh Nabi Ilyas untuk mendatangkan bencana sebagai bukti bahwa Tuhan yang Nabi Ilyas sembah benar-benar ada.

Kaum Bani Israil juga bersengkongkol agar dapat mengusir Nabi Ilyas dengan melempari batu dan diancam akan dibunuh. Karena ancaman yang diberikan kaum Bani Israil, Nabi Ilyas terpaksa meninggalkan perkampungan itu dan berpindah-pindah tempat.

Ia kemudian memutuskan bersembunyi di sebuah gua. Selama berada dalam gua, Allah memberikan bantuan berupa burung gagak yang membawa makanan untuk dimakan oleh Nabi Ilyas.

Bencana pun datang kepada kaum Bani Israil di kota Ba’labak bencana kekeringan telah merenggut nyawa dari penduduk satu demi satu.

Bencana tersebut telah membuat kekacauan di kota Ba’labak binatang ternakpun ikut menjadi korban dalam bencana itu.

Bani Israil meyakini bahwa bencana ini merupakan bencana yang ditimpakan Ba’al karena Nabi Ilyas telah berdakwah di kota tersebut. Bani Israil bersama raja bersepakat untuk mencari Nabi Ilyas dan mengusirnya dari kota Ba’labak.