Komentar Anti Islam Juan William di Fox News Sebabkan Dirinya Dipecat dari NPR

NPR (National Public Radio) Rabu malam kemarin (20/10) mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri kontrak terhadap Juan Williams sebagai analis politik NPR atas komentarnya di Fox News yang mengatakan bahwa ketika dirinya sedang berada di dalam pesawat dengan orang Islam, "Saya mengalami kegugupan."

Komentar anti-Islam Williams muncul selama diskusi dengan Bill O’Reilly pada hari Senin lalu dalam program acara "O’Reilly Factor." O’Reilly bertanya pada Williams apakah ia telah berada di tempat yang salah selama penampilannya di program acara "The View" minggu lalu. (Dalam acara tersebut, ada pernyataan O’Reilly yang menyatakan bahwa "Muslim membunuh kita pada 9/11 yang menyebabkan Joy Behar dan Whoopi Goldberg keluar dari acara itu dengan marah).

Williams menjawab bahwa ia berpikir O’Reilly memiliki fakta yang benar sambil mengatakan:

"Maksud saya, coba perhatikan Bill, saya tidak menuduh. Anda tahu jenis buku yang saya telah tulis tentang gerakan hak-hak sipil di negara ini. Tapi ketika saya naik ke pesawat, Saya harus memberitahu Anda, jika saya melihat orang-orang yang berpakaian muslim dan saya berpikir, seperti Anda tahu, mereka mengidentifikasi diri mereka pertama kali dan terutama mereka adalah Muslim, saya langsung khawatir. Saya langsung mengalami kegugupan."

Dalam sebuah pernyataannya, NPR mengatakan bahwa mereka telah memberitahu Williams atas keputusan mereka memecatnya pada Rabu malam, dan menyatakan juga bahwa pernyataan Williams itu tidak konsisten dengan standar editorial dan praktik, dan merusak kredibilitas sebagai seorang analis berita yang ada di NPR.

Williams telah menjadi kontributor dan analis di NPR selama beberapa dekade, namun peran ganda nya di Fox News – di mana ia juga telah dan sering menjadi kontributor disana – menarik banyak keluhan sehingga mendapat komplen dari pendengar NPR yang meminta Fox News untuk menghentikan mengidentifikasi Williams sebagai seorang "Analis Berita politik dari NPR" pada tahun 2009 lalu.(fq/huffingtonpost)