Komisi UE: Jangan Minta Warga Muslim Memilih antara Agama atau Nilai-Nilai Eropa

Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso menyatakan, Eropa harus mengintegrasikan semua kelompok minoritas di negeri itu termasuk warga Muslim tanpa harus diminta memilih antara keyakinannya dan nilai-nilai Eropa.

Barroso mengungkapkan hal tersebut usai bertemu dengan pemimpin Muslim dan perwakilan agama lainnya serta tokoh perdamaian Dalai Lama di Brussel, Belgia, Selasa (30/5).

Presiden Uni Eropa Wolfgang Schuessel pada kesempatan yang sama mengatakan, "Kami membutuhkan umat beragama dalam proyek Eropa. Kami pikir sangat penting untuk bertemu dengan semua partner yang relevan guna membangun kembali keyakinan dan kepercayaan terhadap proyek Uni Eropa."

Menurutnya, semua pemimpin agama yang datang dalam pertemuan hari Selasa itu berbicara dalam kaitannya dengan nilai-nilai Eropa, misalnya tentang kebebasan berekspresi. "Semua pembicara dari komunitas Islam menegaskan kembali bahwa mereka memahami kepedulian masyarakat Eropa untuk mempertahankan kebebasannya, untuk membela hak-haknya," kata Schessel.

Namun Barroso mengatakan, mereka membicarakan ‘pemikiran bahwa masyarakat Islam di Eropa seharusnya tidak pada posisi di mana mereka harus memilih antara agama mereka dengan nilai-nilai Eropa.’

Ketua Komisi Eropa itu mendesak masyarakat Eropa untuk menghindari hal-hal yang bisa menyinggung pihak lainnya ketika masyarakat Eropa melaksanakan nilai-nilai liberalnya. "Di Eropa, kita perlu membela nilai-nilai seperti kebebasan dengan memikirkan bukan hanya kepentingan individu tapi juga kepentingan komunitas lainnya yang berbeda-beda," tegas Barroso.

"Pelaksanaan kebebasan-kebebasan harus bertanggung jawab dan menghindari sikap kurang menghormati atau menyinggung perasaan komunitas lainnya," sambungnya.

Bulan September lalu, Eropa diguncang oleh kemarahan warga Muslim dunia atas publikasi kartun yang melecehkan Nabi Muhammad saw oleh sebuah surat kabar Denmark. Atas peristiwa itu, Uni Eropa pada bulan Februari menegaskan komitmennya untuk mengedepankan dialog dengan dunia Islam. (ln/iol)