Kontribusi Tradisi Islami dalam Gaya Arsitektur, Seni dan Budaya Amerika

Cendikiawan Muslim Dr. Hussein Rashid menyatakan komunitas Muslim Arab sudah sejak lama ada di tengah masyarakat AS, dan memberikan pengaruh bagi karya seni dan budaya di Amerika.

Dalam ceramah bertajuk "Everyday Art: the Islamic Contribution on American Arts", Rashid membeberkan bagaimana tradisi Islam yang dibawa komunitas Arab telah mempengaruhi seni arsitektur, seni grafis, sastra, musik bahkan televisi di AS.

"Pengaruh budaya Islam dalam seni merupakan sebuah pernyataan politis … sebuah ekspresi dari berbagai identitas, menjadi seorang Amerika sekaligus seorang Muslim. Menjadi Muslim-Amerika bukan sebuah hubungan yang terputus, tapi sebuah tradisi yang kaya dan sudah lama ada," kata Rashid dalam ceramahnya di Perkins School of Theology, atas kerjasama dengan Aga Khan Council of Northern Texas.

Humas Aga Khan Council Fatima Hassan Ali menyatakan, tema tentang pengaruh tradisi Islami pada seni dan budaya Amerika sengaja diangkat untuk menarik minat dan "mendidik" kalangan non-Muslim di AS tentang berbagai aspek dalam Islam.

Dalam seni arsitektur, Dr. Rashid yang juga menjadi pengajar tamu di Virginia Theology Seminary ini mencontohkan beberapa gedung di Amerika yang memiliki gaya arsitektur Islam, termasuk bangunan gereja, kuil dan bioskop.

Di bidang seni grafis, khususnya seni grafis untuk buku-buku novel, mulai menampilkan karakter-karakter yang menjadi bagian warisan budaya Muslim.

"Serial X-Men yang sering mengangkat isu-isu sosial, sekarang sudah menampilkan beberapa karakter yang berlatar belakang Muslim, termasuk karakter seorang gadis Aghanistan …"

"Seniman grafis Wilson Wilson terkenal lewat novel grafisnya "Cairo" berisi beragam cerita lepas yang berlatar belakang tempat kota itu," ujar Rashid.

Untuk televisi, ia menyebut acara CBS ‘NCIS’ yang menggambarkan karakter-karakter Muslim dengan cara yang tidak biasa tapi cukup efektif, melalui karakter Ziva David, seorang mantan agen Mossad dan ekspatriat asal Israel. Rashid juga memuji acara-acara di televisi AS yang membahas tentang apa makna menjadi Muslim-Amerika.

Pengaruh seni Islam di bidang musik di AS, menurut Rashid, tidak lepas dari sejarah perbudakan masa lalu di AS. Ia mengungkapkan, pada masa itu, banyak budak yang beragama Islam dan masuk Islam begitu sampai di Amerika. Meski menghadapi budaya yang berbeda di Amerika, para budak itu tetap memiliki "kenangan budaya" negeri asal mereka yang mereka wujudkan dalam musik, dan melahirkan berbagai aliran musik seperti musik blues, hip hop dan R&B.

Rashid mengaitkan kehidupan spiritual para budak berupa kebiasaan mereka membaca Quran, yang memiliki kemiripandalam skala, harmoni dan aspek lainnya dalam musik. (ln/Isc)