Konvoi Bantuan Gagal Masuk Gaza

Konvoi kemanusiaan yang akan ke Gaza, termasuk diantaranya penumpang yang selamat dari insiden sebelumnya di armada Mavi Marmara, mereka gagal untuk masuk ke wilayah Gaza, ucap penyelenggara, Senin kemarin (18/10).

Konvoi Viva Palestina saat ini, sebagai konvoi terbesar untuk memecahkan embargo Gaza, yang telah melakukan perjalanan hampir 5.000 kilometer (3.000 mil) melalui jalan darat mulai dari Inggris. Sampai hari ini konvoi itu masih berada di pelabuhan Suriah Latakia untuk menuju Al-Arish, Mesir.

Awalnya konvoi itu dijadwalkan berangkat pada Minggu, konvoi ditunda akibat di menit-menit terakhir terjadi komplikasi atas persyaratan masuk oleh pemerintah Mesir, kata penyelenggara.

"Ini menimbulkan frustrasi bagi semua perserta akibat terjadinya penundaan lebih lanjut, yang menghentikan keberangkatan konvoi ke Gaza," ucap penyelenggara kepda pers. Tampaknya tidak mudah jalan perundingan antara penyelenggara dengan otoritas pemerintah Mesir."

Rombongan konvoi Viva Palestina telah bergabung dengan kapal dari Maroko, Aljazair, Yordania dan negara-negara Teluk Persia. Dua dari kapal tersebut dijadwalkan untuk melewati titik di mana pasukan Israel naik Marmara Mavi, Mei lalu.

Kapal utama dalam konvoi Palestina Viva, membawa 380 aktivis dari 42 negara, 147 kendaraan dan $ 5 juta bantuan medis, telah merapat di pelabuhan Suriah selama 12 hari terakhir. Tetapi belum diberi lampu hijau untuk berlayar ke Mesir setelah mediasi yang panjang dengan pihak berwenang Mesir dan Suriah.

Bantuan tidak akan sampai ke Gaza. Rencananya setalah tiba di pelabuhan Mesir, Senin, selanjutnya akan menumpuh jalan darat melalui perbatasan Rafah. "Kami ingin pergi ke Gaza secepat mungkin untuk mengantarkan barang dan untuk menunjukkan rakyat Gaza yang bahwa kita tidak meninggalkan mereka," kata pemimpin konvoi bantuan Kevin Ovenden.

Sebelumnya, Israel akibat desakan dan tekanan internasional mengumumkan, Juni lalu, bahwa Israel akan melonggarkan embargo atas Gaza, yang memungkinkan barang bahan bangunan mengalir dapat mengalr ke Gaza. (m/cnn)