Krisis Ekonomi dan Masyarakat AS yang "Sakit"

Tragedi penembakan kembali terjadi di AS. Meningkatnya kasus-kasus penembakan disertai bunuh diri diyakini sebagai dampak dari krisis ekonomi berkepanjangan di Negeri Paman Sam itu, yang membuat banyak orang stress dan depresi karena kehilangan pekerjaan dan tidak punya uang untuk biaya hidup.

Setelah tragedi penembakan di sebuah pusat perawatan di North Carolina, tragedi yang sama terjadi hari Minggu malam di Santa Clara, California. Laporan polisi setempat menyebutkan, lima orang tewas dalam aksi tragedi itu dan dua orang lainnya-satu anak-anak dan satu orang dewasa-mengalami luka parah dan dilarikan ke sebuah klinik terdekat

Aparat kepolisian menduga, pelakunya adalah seorang lelaki bersenjata yang kemudian bunuh diri setelah melakukan aksinya dan berada di antara korban yang tewas.

Insiden Santa Clara menambah keyakinan sebagian pihak yang mengatakan bahwa penyakit-penyakit sosial kini sedang menjangkiti masyarakat AS akibat krisis keuangan yang melanda negeri itu. Tuntutan hidup dan tekanan ekonomi membuat mereka yang bermental rapuh menjadi "sakit" dan akhirnya melakukan tindakan nekad.

"Kalau orang tidak bisa lagi pergi ke bank untuk mengambil tabungan atau tidak bisa lagi menarik uang kas dari ATM, pasti akan terjadi ‘keresahan sosial’," kata Amy Goodman, seorang pakar sosial di AS.

Tanda-tanda ‘gangguan sosial’ itu sudah terlihat sejak bulan Juli tahun 2008 ketika seorang ibu berusia 53 tahun bernama Carlene Balderrama dari Massachusets, bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri. Balderrama melakukan tindakan nekad itu setelah mendengar putusan pengadilan bahwa rumahnya akan dilelang karena ia tidak mampu lagi membayar cicilan.

Insiden serupa terjadi di Ohio pada bulan Oktober 2008. Seorang perempuan tua berusia 90 tahun nekad bunuh diri karena kesulitan ekonomi.

Bulan Maret, seorang lelaki bersenjata di Alabama melakukan tembakan membabi buta yang menyebabkan 10 orang tewas, diantaranya adalah ibu, nenek dan sejumlah kerabatnya. Setelah membantai keluarganya selama kurang lebih satu jam dengan berondongan peluru panas, si pelaku menembak dirinya sendiri.

Masih pada bulan yang sama, seorang lelaki bersenjata menembak empat orang hingga tewas dan akhirnya menembak dirinya sendiri. Peristiwa ini terjadi di Miami.

Besar kemungkinan kasus-kasus pembunuhan dan bunuh diri akan terus meningkat di kalangan masyarakat AS, karena hingga kini upaya pemerintah AS memulihkan perekonomiannya belum juga menampakkan hasil. (ln/prtv)