Kristolog India Zakir Naik, Tuntut Departemen Dalam Negeri Inggris

Pendakwah terkenal Muslim Zakir Naik melakukan tuntutan hukum terhadap Departemen Dalam Negeri atas keputusan mereka melarang dia dari memasuki Inggris untuk alasan yang tidak bisa dibenarkan.

Naik mengatakan bahwa ia didekati oleh MI6 sebelum pemilihan umum untuk membantu mereka melawan propaganda para ekstremis yang sering merekrut anak muda Inggris , tetapi dirinya ditolak masuk ke Inggris pada bulan Juni setelah pemerintah baru Inggris terbentuk.

Da’i yang juga pakar kristologi asal India ini dilarang bepergian ke Inggris hanya beberapa hari sebelum dia bertemu dengan ribuan jamaahnya di London, Birmingham dan Sheffield.

"Pada tahun 2009, nama saya didengar oleh pejabat pemerintah yang mewakili Departemen Dalam Negeri dan departemen anti-terorisme untuk melihat apakah saya mau bekerja sama dengan mereka untuk mendidik anak muda Muslim Inggris agar tidak menjadi radikal," kata Naik.

"Hanya tahun lalu pemerintah menginginkan saya untuk membantu mengatasi terorisme; namun tahun ini mereka memanggil saya dengan sebutan sebagai seorang teroris" dia menambahkan.

Mei sebelumnya Inggris menyetujui anggota parlemen anti Islam Belanda, Geert Wilders masuk ke Inggris dan pembolehan ini menurut Naik sebagai "perilaku yang tidak bisa diterima".

Sebelumnya Naik mengatakan kalimat "semua Muslim harus menjadi teroris" yang dikutip atas ucapan Naik bulan Mei lalu, namun ia mengatakan pernyataannya itu telah diambil di luar konteks.

"Saya mengatakan setiap Muslim harus jadi teroris untuk masing-masing diri mereka untuk melawan setiap elemen anti-sosial dalam masyarakat … namun tidak ada Muslim yang harus meneror manusia yang tak berdosa" katanya.

Para pengamat mengatakan mungkin ada hubungan antara larangan masuk ke Inggris terhadap Naik dan aksi rasisme rahasia dalam pemerintahan koalisi baru, karena sebelumnya Zakir Naik telah sering berceramah di Inggris tanpa masalah.(fq/prtv)