Ledakan Bom di Afghanistan Timur Tewaskan 7 Warga Sipil

Satu unit mobil kombi dan 7 warga sipil tewas akibat ledakan bom di Provinsi Khost, Afghanistan Timur, Rabu kemarin (25/3). Ledakan ini terjadi setelah Obama menyatakan akan mengumumkan penerapan strategi baru di Afghanistan pada Jumat depan, dalam rangka memerangi terorisme.

Jubir kementrian Afghanistan Zemarai Bashary mengatakan, "Sebuah IED (bom) disembunyikan di pinggir jalan oleh musuh rakyat Afghanistan. Akibatnya, 7 warga sipil tewas, satu diantaranya wantia, dan menyebabkan 9 lainnya luka-luka." Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.

Berita terkait, situs Aljazeera melansir pernyataan dari kepala kepolisian Afghanistan Abdul Qayum yang mengatakan, bahwa NATO telah membunuh 2 warga sipil yang bekerja sebagai petani, di wilayah timur kota Kabul. Sedangkan satu minggu yang lalu, 5 warga sipil tewas akibat serangan tentara AS, di wilayah Qandaz bagian Utara.

Menanggapi kejadian ini Presiden Afghanistan Hamid Karzae mengatakan, "Penyebaran 75 ribu tentara AS untuk memerangi Taliban di Afghanistan telah menciptakan ketegangan antara Pemerintah Afghanistan dan AS. Hal ini karena sering kali warga sipil yang menjadi korban."

Saat ini pasukan asing di Afghanistan berjumlah 75 ribu tentara, termasuk 60 pasukan dari International Security Assistance Force (ISAF). Pasukan ISAF ini merupakan utusan gabungan dari 42 negara, yang mulai beroperasi di Afghanistan sejak rezim Taliban terjungkal pada akhir tahun 2001.

Menurut laporan PPB, 2100 warga sipil tewas pada tahun 2008. Jumlah ini 40% lebih banyak dari jumlah korban pada tahun 2007. Dan dari jumlah warga sipil yang tewas tersebut, seperempatnya menjadi korban akibat serangan tentara internasional.

Strategi Baru AS di Afghanistan
Media-media AS melansir bahwa Presiden AS Barack Obama akan mengumumkan strategi baru AS di Afghanistan pada Jumat mendatang.

Ruters mengabarkan bahwa media-media tersebut menolak untuk menjelaskan strategi AS secara detail. Akan tetapi penambahan jumlah pasukan untuk memperkuat struktur pemerintah lokal dan nasional adalah bagian dari strategi baru menumpas terorisme di Afghanistan.

Dalam sebuah pertemuan dengan PM Australia Kevin Michael Rudd, Obama menegaskan, bahwa AS dan pihak asing akan tetap di tempat sebelum para teroris itu musnah dari negeri Afghanistan. Pihak asing mengklaim bahwa Taliban merupakan kunci segala kekacauan di Afghanistan. (sn/alj)