Lembaga Turki: Pemberontak Kurdi Dilatih Oleh Israel

Direktur sebuah lembaga think tank Turki mengatakan militer Israel telah melatih  kelompok pemberontak anti-Ankara, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah Irak utara.

Kepala organisasi Internasional penelitian Strategis, Sedat Laciner, mengatakan agen khusus mata-mata Israel(Mossad) dan pensiunan militer Israel sudah menampakkan tanda bahwa mereka telah memberikan pelatihan kepada militan PKK di Irak Kurdistan, surat kabar Turki berbasis bahasa Inggris Today Zaman mengatakan pada hari Ahad lalu.

Akademisi Turki menyatakan bahwa operasi besar PKK di kota-kota besar mencirikan metode militer Israel dan berkata, "Teroris ini dilatih oleh aparat intelijen Israel tentang cara terbaik untuk menembus kota-kota."

Laciner mengatakan bahwa Tel Aviv tidak memiliki persepsi positif terhadap partai yang berkuasa di Turki Partai Keadilan dan Pembangunan – yang dipimpin oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan – dan dengan demikian mereka mencoba untuk ‘mendidik’ para radikal itu. "PKK adalah kontraktor yang bertujuan untuk melayani tugas dari Israel ," jelasnya.

Laciner mengatakan beberapa kelompok Israel bekerja sama dengan PKK, menggunakan perpanjangan tangan, Partai untuk Kehidupan Bebas di Kurdistan (PJAK). Kelompok teroris yang terakhir telah melakukan beberapa serangan mematikan terhadap warga Iran dan pasukan keamanan di dalam negeri Iran.

Lebih dari 40.000 orang telah kehilangan nyawa mereka sejak kelompok militan PKK meluncurkan kampanye bersenjata melawan Ankara pada tahun 1984, sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendirikan negara merdeka Kurdi di wilayah Turki tenggara.

Keprihatinan serius pemerintah Turki terjadi atas adanya pembantaian PKK terhadap tujuh prajurit Turki dalam serangan roket di sebuah pangkalan angkatan laut di provinsi selatan Hatay pada tanggal 31 Mei lalu.

Organisasi intelijen Turki juga berusaha melihat apakah serangan itu terkait dengan serangan militer Israel terhadap misi yang bantuan kemanusiaan yang didukung Turki yang telah ditetapkan untuk memecah pengepungan Tel Aviv terhadap Jalur Gaza. Serangan di perairan internasional tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk delapan warga Turki dan satu warga AS asal Turki.

Pemimpin Partai Felicity Turki, Numan Kurtulmus berkata "… Saya berharap hal itu adalah kebetulan bahwa Israel mulai menyerang kapal setelah serangan brutal di pangkalan Angkatan Laut Turki di Iskenderun …" (fq/prtv)