Liberman: Timur Tengah Serupa Rimba, yang Kuatlah yang Akan Bisa Hidup

Menteri Luar Ngeri Israel Avigdor Liberman mengatakan pada Senin (11/10) kemarin mengisyaratkan bahwa bagi kehidupan di Timur Tengah hukum yang berlaku adalah hukum rimba. Siapa yang kuat, maka ia akan bisa eksis dan hidup, dan siapa yang lemah, maka ia tidak akan mungkin bisa bertahan hidup.

"Yang lemah di Timur Tengah tidak memiliki kemungkinan untuk bisa bertahan dalam kehidupan. Sementara yang kuat, ia akan tetap eksis dan hidup," kata Liberman dalam pidatonya di hadapan dewan partai Israel Baitina yang dipimpinnya.

Liberman juga memuji dan mendukung langkah dan sikap PM Israel Benyamin Netanyahu dan pemerintahannya, yang menyatakan bahwa Israel adalah negara Yahudi demokratis. Mayoritas warga Israel mendukung bentuk negara tersebut.

"Sejak awal mula didirikannya, tidak pernah mencuat di dalam sejarah Israel jika warganya bermasalah dengan masalah-masalah keyahudian," tambah Liberman.

Sementara itu, PM Netanyahu pada Senin (11/10) kemarin juga mengutarakan tawaran kemungkinan dibuka kembalinya lagi opsi perundingan damai antara Israel dan Palestina, termasuk di dalamnya isu penghentian pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat.

Namun, Netanyahu mensyaratkan, agar unsur Palestina mau menerima dan mengakui eksistensi Israel sebagai negara Yahudi.

"Jika para pemimpin Palestina mau mengatakan secara terbuka kepada rakyat mereka, bahwa mereka mengakui eksistensi Israel sebagai negara Yahudi, maka saya akan menyerukan kepada semua anggota pemerintahan saya untuk menghentikan pembangunan pemukiman," kata Netanyahu.

Netanyahu menegaskan, pihaknya sudah "berbaik hati" menyatakan tawaran tersebut secara terbuka dan disiarkan oleh beberapa stasiun Israel dan internasional, karena sebelumnya pihaknya mengutarakan tawaran tersebut secara tertutup.

Namun, di sisi yang lain, tawaran Netanyahu tersebut direspon dengan penolakan oleh pihak Palestina. (zg/aby/srq)