Libya Bebaskan 200 Lebih Tahanan Islamis

Libya membebaskan lebih dari 200 tahanan dari kalangan Islamis sebagai bagian dari program rehabilitasi pemerintah Libya terhadap anggota kelompok-kelompok militan Islam.

Saif Al-Islam, putera pemimpin Libya, Muammar Gaddafi menyebut pembebasan itu sebagai "peristiwa bersejarah". Al-Islam mengelola lembaga Gaddafi Foundation yang beberapa tahun belakangan ini aktif melakukan pendekatan pada kalangan Islamis.

Dari 214 tahanan ang dibebaskan, 34 diantaranya adalah anggota Kelompok Perjuangan Islami yang dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaida. Kelompok ini pada masa lalu dituduh melakukan upaya untuk mengkudeta pemerintahan Gaddafi. Sedikitnya tiga pimpinan kelompok itu masuk dalam program pembebasan tahanan tersebut.

"Dengan dibebaskannya para tokoh pimpinan Kelompok Perjuangan Islami, kami menegaskan bahwa dialog dan rekonsiliasi menjadi bagian program kami," kata Saif Al-Islam.

Belasan anggota kelompok itu sudah dibebaskan lebih dulu pada tahun 2009 setelah Kelompok Perjuangan Islam berdialog dengan pemerintah Libya dan sepakat bahwa kelompok tersebut akan menjauhi tindak kekerasan. "Kami sampai pada titik untuk mengakhiri sebuah periode tragis," ujar Al-Islam.

Ia mengatakan, 165 tentara Libya dan 177 anggota kelompok militan tewas dalam pertikaian antara pemerintah dengan kelompok Islamis di negeri itu yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Dan selama program rehabilitasi, pemerintah Libya sudah membebaskan 705 tahanan dari kalangan Islamis. Saat ini masih tersisa 409 tahanan lagi dan 302 diantaranya juga akan segera dibebaskan.

Sementara itu, dalam konferensi persnya, Muammar Gaddafi menyerukan agar warga negara Libya yang saat ini ikut berperang di Al-Jazair dan di kawasan gurun pasir di Mali, untuk meletakkan senjata. Gaddafi mengatakan bahwa mereka boleh pulang ke Libya sebagai orang yang bebas dan berintegrasi kembali sebagaimana warga Libya lainnya. (ln/bbc)