Lieberman: Kami Tidak Akan Pernah Minta Maaf ke Turki

Menteri luar negeri Israel mengatakan Tel Aviv tidak akan pernah meminta maaf ke Turki atas serangan mematikan pada konvoi bantuan yang didukung Ankara, yang berlayar menuju Gaza pada bulan Mei lalu.

Ini adalah tamparan untuk Ankara atas permintaan maaf mereka sebelum adanya normalisasi hubungan dengan Tel Aviv, Avigdor Lieberman mengatakan di al-Quds (Yerusalem) pada hari Ahad kemarin (26/12). "Tidak akan ada permintaan maaf dari Israel," ia menegaskan.

Sebelumnya, pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengulangi tuntutan Ankara untuk permintaan maaf dan kompensasi atas serangan itu, mengatakan bahwa "tidak ada yang bisa menutupi tindakan mematikan agresi Israel, Associated Press melaporkan.

Sementara Israel dikenal karena memberikan bantuan kepada pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang meluncurkan serangan teror di wilayah Turki, Lieberman jutru menuduh Turki mendukung aksi terorisme. "Satu-satunya orang yang harus minta maaf adalah pemerintah Turki karena mendukung teror."

Pemberontak PKK meluncurkan serangan dari Pegunungan Qandil Irak di wilayah yang di bawah kendali Massoud Barzani, presiden Pemerintahan Daerah Kurdistan, yang memerintah Kurdistan Irak.

Pegunungan Qandil juga dilaporkan sebagai tempat di mana perusahaan-perusahaan Israel beroperasi. Para teroris PKK telah bersumpah setia kepada Tel Aviv, merujuk ke Ankara sebagai "musuh bersama."

Kepala asosiasi ulama Irak dan ulama Sunni paling berpengaruh, Harith al-bertitik juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan lembaga mata-mata Israel Mossad bebas beroperasi di seluruh Irak. Dia mengatakan perusahaan Israel terutama terkonsentrasi di negara-negara di kawasan Kurdistan utara.

"Perusahaan-perusahaan secara langsung bekerja dengan agen mata-mata Zionis," kata dia dan mencatat bahwa "Israel menyusupkan perusahaan yang bekerja di Irak di bawah nama Arab, Inggris dan Turki."(fq/prtv)